Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata mengungkap bahwa selama ini KY hampir tidak tampak sebagai lembaga negara. Oleh karena itu, Mukti meminta KY menjadi lembaga yang 'Sakti'.
'Sakti' yang dimaksud Mukti adalah sinergis, akuntabel, kredibel, transparan, dan integritas. Hal itu disampaikan Mukti dalam Rapat Kerja KY tahun 2021.
"Tema 'Sakti', yang memberi tema ini tentunya punya konsekuensi yang cukup luar biasa karena KY harus menjadi lembaga yang 'Sakti', karena hampir tidak nampak KY ini. Tapi kita mulailah insyaallah, bismillah, mulai tahun ini kita kerja keras mewujudkan Komisi Yudisial yang sinergis, akuntabel, kredibel, transparan, dan integritas," kata Mukti melalui tayangan YouTube Komisi Yudisial, Selasa (9/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mukti mengatakan, untuk mencapai 'Sakti' itu, perlu adanya organisasi yang solid di kalangan internal lembaga serta mampu bekerja sama dengan lembaga lain.
"Tentunya tema 'Sakti' tersebut menuntut kita untuk menjadi organisasi yang solid, kompak, saling bekerja sama, saling mendukung antara bidang dan unit kerja di lingkungan internal organisasi maupun sinergitas dengan lembaga negara lainnya," kata dia.
Mukti mengatakan KY sudah melakukan audiensi dengan beberapa lembaga lain untuk membangun sinergi itu. Lembaga tersebut antara lain yang telah disambangi KY adalah MenPAN-RB, Komisi III DPR RI, Mendikbud serta MPR.
"Dan kita akan terus melakukan silaturahmi dan audiensi untuk membangun sinergitas tersebut. Kenapa? Karena KY tidak mungkin menjalankan fungsi dan kewenangannya dalam fungsi menegakkan hukum dengan sendiri. Kita harus kerja sama, kita harus membangun sinergitas walaupun tetap independen, profesional namun tidak perlu kita mencari sensasional dengan membuat statement yang membuat gaduh tetapi tidak menyelesaikan masalah. Saya harap ini bisa dipahami teman-teman agar kita bisa fokus ke pekerjaan kita," katanya.
Pada rapat kerja ini, menurut Mukti adalah momentum untuk membangun KY yang semakin kokoh. Mukti kemudian memaparkan beberapa hal yang harus dilakukan KY untuk mencapai lembaga yang kokoh.
"Raker ini juga momentum kita untuk menegakkan komitmen bersama yang kuat untuk membangun Komisi Yudisial yang semakin kokoh berdasarkan nilai kejujuran, tanggung jawab, keterbukaan yang tentunya ditopang oleh kemampuan manajerial yang kuat dan profesional, sehingga ada beberapa yang perlu menjadi catatan penting bagi kesuksesan organisasi lembaga negara, satu adalah perencanaan program kerja yang didasarkan pada database yang kuat. Kedua, kita harus memiliki standar mutu kinerja yang evaluatif, bisa diukur. Ketika target capaian beserta output maupun outcome," kata dia.
"Keempat adalah komunikasi yang efektif dan informasi yang valid dan lengkap. Saya ingin KY kali ini mulai saat ini mari kita komunikasi dengan baik secara jelas transparan, yang apa adanya, saya tidak ingin kami sudah sepakat para komisioner ini tidak ingin jadi ABS, asal bapak senang, yang dilaporin yang baik-baik saja. Oleh karena itu saya sudah minta sekjen, baik Plt maupun nanti definitif, untuk selalu berkomunikasi dengan komisioner. Komisioner pada periode ini akan memantau kinerja bapak ibu dari kesetjenan hingga ke bawah. Ini bukan menakut-nakuti, tapi ingin memastikan apa yang ada dalam Raker berjalan sesuai atau tidak sesuai, ada hambatan apa, bagaimana solusinya," sambungnya.
Mukti menegaskan jajaran KY harus mulai belajar bekerja dengan berfikir, bukan menggunakan perasaan. Mukti meminta agar ajarannya tidak membawa perasaan (baper) saat bekerja.
"Kita harus mulai belajar, bekerja dengan berpikir apa yang salah, jangan berfikir siapa yang salah, kalau berfikir siapa yang salah nanti cuma salah-salahan, nggak jalan-jalan. Jadi apa yang salah, apa yang kurang, mari kita perbaiki. Dan mari kita budayakan juga bahwa hubungan kita di KY ini kita semua ini adalah hubungan pekerjaan, bukan hubungan perasaan, jadi kalau ada sesuatu persoalan mari kita pakai pikiran jangan pakai perasaan, baperan, sensitif, nanti diomelin sedikit sakit hati, itu nggak bikin maju," jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi III, Cucun Ahmad Syamsurizal, menanggapi program 'Sakti' yang digagas KY. Dia berharap KY menunjukkan taringnya dalam bekerja.
"Tadi saya dengar sambutan dari Pak Ketua bahwa KY sekarang punya tagline 'Sakti'. Kami sangat berharap Komisi III kesaktian ini ditunjukkan oleh Komisi Yudisial ke depan bagaimana setiap harapan-harapan kami di Komisi III ini betul-betul menunjukkan taringnya, menunjukkan sesuai dengan tupoksinya karena regulasi yang sudah diberikan oleh kami ketika membuat satu payung hukum untuk perjalanan KY ini walaupun beberapa kali mendapatkan perubahan karena judicial review di Mahkamah Konstitusi tetapi tidak menghilangkan ketajaman daripada Komisi Yudisial ini itu harapan kami dari Komisi III," kata Cucun dalam sambutannya.