RS USU Mulai Vaksinasi COVID-19 bagi Nakes Lansia

RS USU Mulai Vaksinasi COVID-19 bagi Nakes Lansia

Datuk Haris - detikNews
Senin, 08 Feb 2021 18:13 WIB
RS USU Mulai Vaksinasi COVID-19 Bagi Nakes Lansia
RS USU Mulai Vaksinasi COVID-19 Bagi Nakes Lansia (Datuk Haris/detikcom)
Medan -

Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, mulai melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan (nakes) lansia. Vaksinasi ini dilakukan setelah BPOM menyetujui vaksin Sinovav digunakan untuk lansia.

"Perlu kami jelaskan bahwasanya pelaksanaan vaksinasi ini telah berlangsung tiga minggu di RS USU. Kebetulan semenjak peraturan yang dikeluarkan oleh Menkes terkait dengan usia di atas 60 tahun, pada hari ini kami kebetulan kedatangan tamu, terdaftar secara sistem, yaitu dr Michael Tampubolon. Yang mana beliau ini bertugas sehari-hari di Pekanbaru," kata Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RS USU, dr Riyadh Ikhsan, kepada wartawan, Senin (8/2/2021).

Riyadh mengatakan Michael Tampubolon tergolong lansia dengan usia lebih dari 60 tahun. Untuk itu, setelah mendapatkan izin dari Menkes, RS USU secara perdana memperbolehkan nakes lansia disuntik vaksin Sinovac.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau adalah seorang yang kita sampaikan termasuk golongan lansia yaitu usia 60 tahun ke atas, yaitu 64 tahun. Perlu kita sampaikan bahwasanya sehubungan dengan keputusan Menteri Kesehatan yang mana telah mengizinkan bahwasanya vaksin Sinovac disetujui untuk dilakukan pada usia lansia, maka pada hari inilah kami perdana memperbolehkan seorang lansia berusia 64 tahun untuk disuntikkan vaksin Sinovac," sebut Riyadh.

Riyadh menyebut sejauh ini pihaknya baru menerima satu orang terkait nakes lansia. Namun, sepanjang proses vaksinasi, RS USU telah menerima 500 nakes lebih.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan di RS USU ini, kami menerima hampir lebih 500 nakes, sampai hari iya sudah lebih 500 dan ini akan terus berlanjut untuk sampai habisnya fase satu pertama ini. Untuk nakes RS USU sudah 80% dan lagi berjalan saat ini," ujar Riyadh.

Sementara itu, Michael Tampubolon mengaku tak merasakan apa pun setelah divaksinasi. "Saya tidak merasakan apa-apa. Biasa-biasa saja," ujar Michael.

Dia menuturkan sejauh ini tidak mengalami efek apa pun, walau ada yang menyebut efeknya bisa mengantuk.

"Tidak ada efek. Saya tidak merasakan apa-apa. Tapi teman-teman bilang, ada katanya yang ngantuk, ya mungkin nanti, tapi sekarang belum ada ngantuknya," sebut Michael.

Michael juga menuturkan bahwasanya dia mendapatkan vaksin di Pekanbaru. Namun, karena berada di Medan, dia mengambil kesempatan di RS USU. Dia berterima kasih kepada pihak rumah sakit yang telah melayaninya dengan baik.

"Saya sebenarnya jatahnya di Pekanbaru. Tetapi karena saya kebetulan ada urusan di Medan ini, apa salahnya kesempatan yang baik ini dan terima kasih ke RS USU, saya dilayani dengan baik," ujar Michael.

Michael mengaku ini merupakan vaksinasi yang pertama baginya. Jika nanti masih di Medan, dia bakal menjalani vaksinasi yang kedua kali.

"Saya yang pertama. Jadi mudah-mudahan nanti kalau saya belum ke Pekanbaru, mungkin yang kedua di sini, tapi kalau ternyata saya sudah ke Pekanbaru mungkin saya lanjutkan di Pekanbaru. Secara umum, teman-teman seusia dengan saya sangat takut dengan Sinovac, kenapa? Karena awalnya Sinovac untuk 60 tahun ke bawah, tetapi teman-teman saya sebahagian sudah mau disuntik Sinovac. Sehingga saya juga tertarik kenapa tidak. Kemudian tadi malam, Menkes juga sudah masukkan di TV, bahwa usia 60 tahun dengan Sinovac aman," ujar Michael.

Selain itu, kata Michael, dia sempat beberapa waktu tidak membuka praktik. Namun, dia mengaku bakal berani lagi membuka praktik usai divaksinasi.

"Saya masih praktik, tapi mulai bulan 3 akhir, saya tidak berani praktik lagi karena banyak teman-teman saya seangkatan dengan saya sudah korban COVID-19 bahkan meninggal sehingga saya termasuk orang yang ketakutan untuk praktek sebelum ada vaksin ini," sebut Michael.

"Pasti berani (setelah divaksinasi). Setelah saya nanti vaksin yang kedua, saya kira siapa takut," sebut Michael.

(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads