Seorang juru parkir (jukir) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ramadhan (27), meninggal akibat diberondong busur panah oleh geng motor berjumlah 23 orang. Adapun 10 pelaku sudah ditangkap, sedangkan 13 lainnya masih jadi buron.
"Sepuluh pelaku sudah kita tangkap, 13 lagi masih dalam pengejaran," kata Kanit Reskrim Polsek Rappocini Iptu Nurtjahyana kepada detikcom, Senin (8/2/2021).
Nurtjahyana mengatakan insiden ini bermula saat korban Ramadhan sedang menjaga lahan parkir di minimarket di Jalan Tamalate 1, Rappocini, Makassar, Minggu (7/1). Selanjutnya, 4 anggota geng motor lewat dengan suara bising dan membentangkan busur sehingga korban pun mengejarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut keterangan saksi, awalnya korban mengejar 4 motor yang lewat dengan suara keras (bising) dengan membentangkan busur kepada para pengendara," kata Nurtjahyana.
Saat diburu oleh korban, 4 anggota geng motor sempat melarikan diri. Namun, tak lama kemudian, 4 pelaku yang diburu kembali bersama 19 rekannya untuk membalas dengan cara memberondong korban pakai busur panah.
"Kelompok pelaku sekitar 15 sepeda motor berboncengan mendatangi korban kemudian melakukan penganiayaan dengan cara melepaskan busur ke arah korban," katanya.
Nurtjahyana mengatakan ada beberapa bagian tubuh korban yang terkena busur. Salah satu yang berakibat fatal adalah di dada kiri korban yang membuat korban meninggal meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Korban meninggal dunia di ruang IGD RS Grestelina," katanya.
Mengetahui insiden ini, polisi langsung melakukan penyelidikan dan menangkap 10 pelaku yang berkumpul di Jalan Landak Baru, Makassar. Delapan busur panah dan 3 ketapel, sepeda motor, 8 unit handphone, hingga baju kaus yang dipakai pelaku saat menyerang korban turut disita sebagai barang bukti.
Sepuluh pelaku yang ditangkap adalah Karel Oktavianus (18), Satria Kepala (19) MS (17), MJ alias Dion (15), MY (17), MB (15), MF (14), FD (17), FA, dan Wawan (18).
"Sebagai catatan, para pelaku menamakan dirinya dengan sebutan kelompok motor 'Lorpat'," pungkas Nurtjahyana.
Sementara itu, berdasarkan interogasi awal, para pelaku nekat melakukan aksinya lantaran tersinggung oleh teguran korban yang merasa terganggu oleh suara bising motor milik para anggota geng motor ini yang tengah melintas.
"Untuk motif sendiri, hasil dari interogasi bahwa para tersangka lewat di depan Alfamidi di jalan Tamalate, kemudian si korban merasa tidak nyaman dengan suara bising kendaraan daripada tersangka ini sehingga korban melakukan pengejaran terhadap tersangka, di mana para tersangka ini lalu melakukan penganiayaan kepada korban," jelas Nurtjayana.
Simak juga video 'Geger di Garut, Wanita Ditemukan Tewas dengan Dubur Ditusuk Bambu':
(isa/isa)