Pemprov DKI Jakarta berencana permanenkan jalur sepeda di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Lalu bagaimana respons pesepeda soal wacana ini?
Salah satu pesepeda, Indra (49) menyambut baik rencana Pemprov DKI Jakarta tersebut. Namun Indra meminta agar jalur sepeda permanen itu benar-benar steril dari kendaraan lain.
"Ya bagus-bagus aja, yang penting kan ada aturan yang jelas. Cuma itu nanti jalur sepedanya bener-bener steril buat pesepeda atau enggak? Karena yang udah-udah, biar udah dipermanenin kayak tempat lain juga, diwarnain hijau segala macem, tetap aja motor masuk," ujar Indra saat ditemui detikcom di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (6/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Indra, pesepeda lainnya yang bernama Abeng (22) juga menyambut positif rencana ini. Menurut dia, kehadiran jalur permanen dapat memberikan keamanan terhadap para pesepeda.
"Kalau misalnya belum ada jalur nih, saya was-was sih. Soalnya di jalan raya kan bahaya ya. Apalagi kita dicampur sama mobil-motor gitu ya. Bahaya sih, ketika kayak mau belok, mau nyebrang, agak takut sih," ujar warga Tanjung Duren, Grogol, Jakpus ini.
Respons yang sama juga datang dari seorang pesepeda bernama Rezzy (20), warga Rawasari, Pramuka, Jakpus. Rezzy mendukung wacana Pemprov DKI ini.
"Saya ngedukung ya bikin jalur sepeda permanen. Soalnya kan kita sama-sama tahu kalau CFD sendiri juga lagi ditiadakan," ucapnya.
Sementara pesepeda lainnya, Gifari (18) mengaku kurang setuju dengan rencana jalur sepeda permanen ini. Menurutnya, jalur khusus sepeda (pop-up bike lane) sudah cukup.
"Kalau untuk dijadiin jalur permanen kayaknya malah makan jalan. (Sarannya) nggak usah, nggak usah dipermanenin. Saran saya si ya jalurnya yang warna ijo aja biasa," kata Gifari.
Pemprov DKI Jakarta akan permanenkan jalur sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan rencana tersebut dilakukan untuk menunjang keamanan dan kenyamanan para pengguna sepeda.
"Pembangunan jalur sepeda permanen ini bertujuan, antara lain menjadikan sepeda sebagai moda pilihan dan alternatif dalam perjalanan first mile and last mile untuk menunjang kebijakan transportasi yang berorientasi transit, memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat pesepeda di wilayah DKI Jakarta, serta mewujudkan Jakarta sebagai kota yang humanis, lestari, dan ramah lingkungan," ujar Syafrin melalui keterangan tertulis di situs PPID Pemprov DKI Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Jalur sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin selama ini bersifat pop-up. Syafrin mengatakan pembuatan jalur sepeda permanen itu dilakukan pada Februari-Maret 2021.Jalur sepeda akan dibuat selebar dua meter dengan panjang 11,2 km.
Di lain kesempatan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan selama ini sepeda dipandang sebagai alat olahraga. Namun pandangan itu harus diubah, di mana sepeda harus dipandang sebagai alat transportasi.
"Selama ini mayoritas memandang sepeda sebagai alat olahraga, sport, harus diubah jadi transport. Nah, ini yang sedang kita kerjakan, dengan adanya infrastruktur itu, harapannya pengemudi sepeda merasa lebih nyaman kalau ada di jalan menggunakan sepeda-sepeda transport," ungkap Anies usai bersepeda bersama para duta besar dari negara Denmark, Finlandia, Norwegia, Swedia, serta Uni Eropa, di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2020).
Lihat juga Video: Jalur Sepeda di DKI Tetap Ada Saat PSBB Total