Kronologi Pemotor Ditabrak Lari di Tangerang hingga Meninggal Ditolak 3 RS

Kronologi Pemotor Ditabrak Lari di Tangerang hingga Meninggal Ditolak 3 RS

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 05 Feb 2021 18:06 WIB
Poster
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Kecelakaan melibatkan motor dengan mobil Proton terjadi di Jalan Raden Saleh, Karang Tengah, Tangerang. Kecelakaan itu mengakibatkan pengemudi motor, Ribut Mahardani, meninggal dunia setelah sempat ditolak 3 rumah sakit di Tangerang. Begini kronologinya.

Kecelakaan pada Kamis (4/2) Dini Hari

Kecelakaan tersebut terjadi pada Kamis pukul 02.30 WIB dini hari. Polisi menyebut kecelakaan itu terjadi ketika mobil Proton yang dikendarai Sl baru saja keluar dari SPBU Karang Tengah menuju arah Ciledug. Di saat bersamaan, Ribut Mahardani yang berboncengan dengan Cecep Hermansah melaju di Jalan Raden Saleh dekat SPBU Karang Tengah dari arah Ciledug.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendaraan sedan proton B-1171-SAB dikemudikan saudara Sl berjalan datang dari arah area SPBU Karang Tengah menuju arah Cileduk melintas Jalan Raden Saleh saat bersamaan dari arah Cildeduk datang sepeda motor Suzuki Satria Fu R-2139-TF sehingga terjadi kecelakaan," kata Kanit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang Kota AKP Badruzzaman, saat dikonfirmasi, Jumat (5/2/2021).


Korban Dilarikan ke Rumah Sakit Pakai Angkot

ADVERTISEMENT

Seorang warga yang mengantar korban ke rumah sakit, Wandi, mengatakan, setelah kedua korban terjatuh, pengemudi mobil itu pergi meninggalkan lokasi. Warga yang ada di lokasi kemudian berinisiatif mengantar kedua korban ke rumah sakit menggunakan angkot.

"Terus ada angkot, saya tahan sama orang-orang banyak. Terus berhenti angkotnya itu bilang 'nggak apa-apa Pak gua bayar langsung' bapak itu berhenti langsung diangkat korban ke rumah sakit. Terus sampai di sana (di RS pertama) bilangnya alatnya nggak lengkap, sebab si korban yang luka dalam itu nggak bisa, cuma yang bisa yang patah kaki yang namanya Cecep," kata Wandi, saat dihubungi terpisah.


Korban Ditolak 3 RS

Singkat cerita, Wandi menyebut korban saat itu dibawa ke 3 rumah sakit swasta di daerah Tangerang. Akan tetapi, pihak rumah sakit tidak ada yang menerima korban dengan berbagai alasan, misalnya penuh dan alatnya kurang lengkap.

"Memang alatnya nggak lengkap pak dibilangnya kayak gitu, oh ya udah emang pengobatan pertamanya nggak bisa, oh ga bisa soalnya harus di-scan. Terus dibilangnya pergi ke rumah sakit lain saja. Terus kami OTW ke sana, di sana bilangnya penuh," kata Wandi.

Meninggal di RS EMC Tangerang

Setelah polisi datang, kedua korban dibawa ke Rumah Sakit EMC Tangerang. Pengemudi motor Ribut Mahardani sempat menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi kondisinya kritis hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

"Kemarin kritis, terus meninggal dalam perawatan rumah sakit. Yang satu luka patah kaki, (korban) yang dibonceng dibawa ke Jawa," kata Kanit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang Kota AKP Badruzzaman.

Kejadian ini viral di media sosial. Dalam video yang viral itu dinarasikan bahwa korban meninggal dunia setelah sempat ditolak 3 rumah sakit.

Terkait hal itu, Badruzzaman menjelaskan kondisi rumah sakit yang didatangi korban sedang penuh. Di sisi lain, menurutnya, rumah sakit yang didatangi adalah rumah sakit rujukan COVID-19.

"Karena rumah sakit-rumah sakitnya sudah penuh, karena rumah sakitnya rujukan COVID-19, kalau laka lantas kan kalau belum tahu dia COVID-19 segala macam kalau dicampur jadi satu kan gitu, kalau saya tanya salah satu rumah sakitnya. Akhirnya (dirawat) di RS EMC Cipondoh," ujarnya.

(yld/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads