Warga Mau Alat Berat Lewat Permukiman Asal Sampah Selapangan Diangkut

Sampah menumpuk di samping akses Gerbang Tol Kalimalang 1 Tol JORR arah Priok tampak hamparannya seluas lapangan bola (Taufieq Renaldi/detikcom) — Sampah menumpuk di samping akses Gerbang Tol Kalimalang 1 Tol JORR arah Priok tampak hamparannya seluas lapangan bola. (Taufieq Renaldi/detikcom)

Jakarta -

Pemerintah Kota Bekasi mengaku kesulitan mengerahkan alat berat untuk mengangkut sampah seluas lapangan sepakbola di dekat Gerbang Tol 1 Kalimalang. Satu-satunya jalan adalah lewat permukiman. Warga Kampung Caman tidak keberatan bila alat berat lewat permukimannya, asalkan sampah selapangan bola itu bisa dienyahkan segera.

"Sangat mendukung mas, saya mewakili warga area terdampak dan sangat berterima kasih kalau sudah ada tindakan dari dinas terkait. Ini yang diharapkan warga sekitar," Kata Ketua RT 005/RW 0016, Jakasampurna, Bekasi Barat, Bekasi saat dihubungi, Jumat (5/2/2021).

Lingkungan yang akan terdampak oleh lalu lintas alat berat yang akan mengangkut sampah sudah mendapat pemberitahuan. Pemberitahuan tersebut dilakukan oleh pihak kelurahan melalui ketua RW 016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada pemberitahuan kemarin dari kelurahan bahwa ada alat berat akan masuk lewat lingkungan RW 16," jelasnya.

Tarwan menilai warga sekitar tidak ada yang berkeberatan dengan lalu-lalangnya alat berat di lingkungannya nanti. Ia mendapat informasi penerjunan alat berat akan dilakukan segera.

Pantauan detikcom di lokasi hari ini, Jumat (5/2) pukul 15.00 WIB, masih belum terlihat adanya aktivitas pembersihan di tempat sampah seluas lapangan bola tersebut. Beberapa warga yang ditemui juga menyatakan tidak berkeberatan atas rencana Pemkot Bekasi tersebut.

Selanjutnya, kata Lurah:

Sebelumnya, Lurah Jakasampurna Edi Djunaedi mengatakan akses alat berat melewati permukiman warga menjadi opsi pertama. Atas hal tersebut, ia sebelumnya akan berkoordinasi dengan warga yang akan terdampak.

"Di sana nanti mobilitas pengangkutan sampah, ini kan ada alat berat, yang nanti melewati pemukiman warga di luar dari lahan yang 21 hektare itu, jadi kita mesti musyawarah, berkoordinasi dulu dengan warga, tentu ketika truk-truk sampah nanti akan masuk ke sana kan ada dampaknya bagi warga yang ada di sekitar," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jl Kh Noer Ali RT 008 RW 002, Jakasampurna, Bekasi, Kamis (4/2) kemarin.

Halaman 1 2

Selanjutnya