UIN Makassar Kaji Layak atau Tidak Dosen Wajibkan Mahasiswa Bawa Bunga Diusut

UIN Makassar Kaji Layak atau Tidak Dosen Wajibkan Mahasiswa Bawa Bunga Diusut

Hermawan Mappiwali - detikNews
Jumat, 05 Feb 2021 12:20 WIB
Sejumlah bunga diminta oknum dosen UIN Makassar kepada mahasiswanya saat akan bimbingan skripsi (Hermawan/detikcom).
Sejumlah bunga diminta oknum dosen UIN Makassar kepada mahasiswanya saat akan bimbingan skripsi. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, melalui Komisi Penegakan Kode Etik (KPKE) masih mengkaji kasus oknum dosen mewajibkan mahasiswanya membawa bunga saat bimbingan skripsi. KPKE UIN akan mempertimbangkan layak atau tidak kasus itu diusut.

"Kami agendakan rapat komisioner sesudah (salat) Jumat," kata Ketua KPKE UIN Alauddin, Makassar, Profesor Bahaking Rama kepada detikcom, Jumat (5/2/2021).

KPKE UIN Alauddin telah menerima laporan kasus tersebut dengan terlapor seorang dosen yang juga Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Sebelum memanggil terlapor, KPKE UIN harus melakukan kajian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari situ kita bicarakan layak-tidaknya diteruskan (ke persidangan). Kalau layak, kapan saja rapat-rapat jadwal sidangnya (kode etiknya) itu," sambung Profesor Bahaking.

Dia mengatakan pihaknya baru menerima laporan pihak fakultas terkait adanya dosen atau pejabat kampus yang mewajibkan tanaman bunga saat bimbingan skripsi pada Januari 2021. Dia juga mengatakan, jika laporan itu layak diteruskan ke persidangan kode etik, pihak KPKE akan memeriksa para pihak pelapor dan terlapor.

ADVERTISEMENT

"Sidang pelapor dulu, kalau ada saksinya sidang saksi pelapor. Sudah itu sidang terlapor setelah itu saksinya terlapor," katanya.

Jika diperlukan, katanya lagi, pihak KPKE juga akan memanggil saksi ahli untuk membantu melihat lebih lanjut ada-tidaknya pelanggaran dalam kasus ini.

"Kemudian setelah dianggap tuntas semua informasi masuk, kita kaji berdasarkan informasi itu, kita kaji dasar hukumnya, kita kaji perundang-undangannya dan seterusnya," kata dia.

Kendati demikian, proses kasus ini disebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Butuh waktu menuntaskan pemeriksaan para pihak.

"Setelah itu kita ada rekomendasi ke Pak Rektor. Tapi Itu masih panjang perjalanannya karena baru dirapatkan sebentar," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin, Makassar, mewajibkan mahasiswi membawa bunga saat bimbingan skripsi.

Sejumlah mahasiswa tersebut kemudian menumpahkan curahan hatinya, karena kewajiban memberi bunga kepada sang dosen dirasa memberatkan penyelesaian tugas skripsi. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya>>>

Penelusuran detikcom, oknum dosen di Jurusan Farmasi UIN Alauddin, Makassar, tersebut meminta mahasiswanya membawa bunga saat dihubungi via pesan singkat untuk konsultasi skripsi. Bunga yang dibawa harus sesuai yang dipesan oleh sang dosen. Jika tidak, konsultasi skripsi bisa batal.

"Dia (dosen) chat sendiri, bilang silakan datang ke rumah sebentar sudah Maghrib nah. Tapi, tapi, bawakan ka bunga keladi pink yang besar nah," kata seorang mahasiswi Jurusan Farmasi berusia 22 tahun saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/2).

Memiliki pengalaman serupa, seorang mahasiswi Farmasi lainnya mengatakan dia bahkan diminta membawa dua pot tanaman bunga sekaligus. Hal ini pun dinilai sangat memberatkan mahasiswi.

"Kalau harga Rp 50 ribu, mungkin tidak ji, tapi ini Rp 400 ribu satu pot," katanya.

Menanggapi hal tersebut, pihak Fakultas langsung membentuk tim untuk mengusut oknum dosen pembimbing yang dimaksud. Setelah diketahui bahwa yang bersangkutan ternyata Wakil Dekan I Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, pihak Fakultas langsung bersurat ke KPKE Universitas.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads