Dosen yang Wajibkan Mahasiswa Bawa Bunga Wakil Dekan di UIN Makassar

Dosen yang Wajibkan Mahasiswa Bawa Bunga Wakil Dekan di UIN Makassar

Hermawan Mappiwali - detikNews
Kamis, 04 Feb 2021 14:08 WIB
Sejumlah bunga diminta oknum dosen UIN Makassar kepada mahasiswanya saat akan bimbingan skripsi (Hermawan/detikcom).
Sejumlah bunga yang diminta oknum dosen UIN Makassar kepada mahasiswanya saat akan bimbingan skripsi. (Hermawan/detikcom)
Makassar -

Oknum dosen pembimbing yang mewajibkan mahasiswi membawa bunga saat bimbingan skripsi ternyata berstatus Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar. Pihak Fakultas telah meminta keterangan kepada Wakil Dekan I tersebut dan bersurat ke Komisi Disiplin Penegakan Etik Universitas.

"(Wakil dekan satu) sudah (dimintai keterangan). Yang jelas kalau dari pimpinan (fakultas) kita sudah serahkan ke Komisi Disiplin Penegakan Etik Universitas," kata Dekan Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Dr dr Syatirah Jalauddin kepada detikcom, Kamis (4/2/2021).

Syatirah mengatakan pihak Fakultas telah meminta keterangan kepada Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan sebagai terlapor. Hasil permintaan keterangan yang bersangkutan juga telah diteruskan ke Komisi Disiplin (Komdis).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bagaimana-bagaimana nantinya silahkan Komdis yang akan melakukan penelusuran lebih jauh lagi," kata Syatirah.

Syatirah juga mengatakan, proses di Komisi Disiplin kampus sementara masih berjalan. Dia mengaku pihaknya masih menunggu hasil proses sidang etik di Komisi Disiplin.

ADVERTISEMENT

"Belum (ada hasil dari Komdis). Suratnya baru masuk. Intinya seperti itu, kalau kita mau lebih jelasnya nanti silahkan koordinasi sama Komisi Disiplin," katanya.

Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, yang diwajibkan oknum dosen pembimbing agar membawa bunga setiap konsultasi skripsi. Sejumlah mahasiswa tersebut kemudian menumpahkan curahan hatinya, karena kewajiban memberi bunga kepada sang dosen dirasa memberatkan penyelesaian tugas skripsi.

Penelusuran detikcom, oknum dosen di Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar tersebut meminta mahasiswanya membawa bunga saat dihubungi via pesan singkat untuk konsultasi skripsi. Bunga yang dibawa harus sesuai yang dipesan oleh sang dosen. Jika tidak, konsultasi skripsi bisa batal.

"Dia (dosen) chat sendiri, bilang datang meki ke rumah sebentar sudah Magrib nah, tapi, tapi, bawakan ka bunga keladi pink yang besar nah," kata seorang mahasiswi Jurusan Farmasi berusia 22 tahun saat berbincang dengan detikcom, Kamis (4/2/2021).

Memiliki pengalaman serupa, seorang mahasiswi Farmasi lainnya mengatakan dia bahkan diminta membawa dua pot tanaman bunga sekaligus. Hal ini pun dinilai sangat memberatkan mahasiswi.

"Kalau saya toh, Kak, bulan November 2020. Saya chat, kan mau bimbingan, dibalas, 'Bisa ji datang ke rumah sudah Magrib, tapi bawakan dua bunga nah'," kata sang mahasiswi.

Permintaan bunga ini ditentang mahasiswi meski mereka tidak berani mengungkapkan secara langsung. Mereka juga menyinggung soal harga bunga yang dianggap mahal.

"Kalau harga Rp 50 ribu, mungkin tidak ji, tapi ini Rp 400 ribu satu pot," katanya.

Sementara mahasiswi jurusan Farmasi lainnya mengatakan peristiwa ini tidak hanya soal harga semata. Dia menyinggung soal aspek kewajaran.

"Bukan sebenarnya poin utama di situ masalah bunga-bunga dan harganya. Poin utama adalah karakter sebagai tenaga pendidiknya, apakah wajar dimintakan hal demikian kepada mahasiswa," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads