Vaksinasi COVID-19 tahap satu untuk tenaga kesehatan (nakes) di Bali baru mencapai 65,14%. Pemprov bali menyebut progres vaksinasi ini terbilang lambat jika dibanding provinsi di Pulau Jawa sehingga dilakukan vaksinasi massal di Denpasar.
"Oh ya (angka 65,14% ini), masih kecil. Kenapa kita katakan masih kecil karena ada (daerah) yang lebih besar dari itu," kata Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, di DPRD Bali, Kamis (4/2/2021).
Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali per Rabu (3/2) mencacat, di Bali sendiri sekitar 38.660 tenaga kesehatan yang disasar untuk vaksinasi COVID-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 38.352 orang sudah teregistrasi dan 24.981 orang di antaranya sudah dilakukan vaksinasi tahap I sehingga jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi di Bali mencapai 65,14 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali itu menuturkan, persentase vaksinasi tenaga kesehatan di Bali masih kalah dari daerah lain. Dia kemudian mencontohkan vaksinasi di pulau Jawa.
"Kita kan jangan melihat yang lebih kecil dari kita. Karena ada yang lebih tinggi dari kita, maka itu (yang) kita lihat. Daerah-daerah di Jawa, saya ikut rapat dengan Pak Menkes posisi kita jauh (di bawah). Nah ini menjadi tantangan bagi pemerintah di kabupaten/kota, ayo cari cara untuk mempercepat itu," ajak Dewa Indra.
Khusus di Kota Denpasar, Dewa Indra mengatakan progres yang dicapai oleh Pemkot dalam vaksinasi baru 57 persen. Kota Denpasar berada pada peringkat nomor dua dari bawah jika dibandingkan dengan 8 kabupaten lainnya.
Dengan angka yang masih 65,24% itu Pemprov melakukan vaksinasi massal di Kota Denpasar selama dua hari.
"Jadi vaksinasi ini dilakukan di Denpasar. Mengapa dilakukan vaksinasi massal, ini adalah salah satu cara untuk melakukan akselerasi atau percepatan menuntaskan proses vaksinasi bagi Nakes," kata dia.
Sementara capaian paling bawah diduduki oleh Pemkab Bangli yang baru menjalankan vaksinasi tenaga kesehatan baru sebanyak 38 persen. Kemudian daerah-daerah lainnya di Bali posisinya sudah berada di atas Denpasar dan Bangli rata-rata capaiannya sudah di atas 60 persen.
"Nah membaca angka-angka ini, kami bersama Pak Kadis Kesehatan, direktur rumah sakit RSUP Sanglah dan juga Kemenkes dan juga semua kepala dinas (kesehatan) kita melakukan pertemuan. Kita cari cara untuk mempercepat," terang Dewa Indra.
Dewa Indra mengatakan Pemprov Bali menargetkan vaksinasi tahap I ini harus selesai pada pertengahan Februari sesuai dengan arahan Menkes Budi Gunawan Sadikin. Sementara vaksinasi tenaga kesehatan tahap kedua juga harus diselesaikan di akhir Februari ini. Untuk menuntaskan program vaksinasi tahap I Pemprov melakukan vaksinasi massal.
"Maka dari itu kami melakukan terobosan dengan melakukan vaksinasi massal untuk Denpasar. Hari ini dan besok," jelas mantan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali itu.
Selain melakukan vaksinasi massa di Kota Denpasar, program vaksinasi COVID-19 secara reguler tetap berjalan. Sementara dari sisi ketersediaan, Dewa Indra menegaskan bahwa vaksin COVID-19 di Bali untuk tenaga kesehatan sudah mencukupi. Pihaknya pun kini masih menunggu kedatangan vaksin yang bakal digunakan untuk kelompok sasaran berikutnya.