Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menyatakan ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di Bali dalam kondisi mengkhawatirkan. Sebab, kasus COVID-19 di Pulau Dewata terus bertambah.
"Kondisi Bali sekarang sudah sangat memprihatinkan dari sisi ketersediaan tempat tidur karena kasus naik. Ini sudah cukup rawan ya, riskan ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya saat dihubungi detikcom, Rabu (3/2/2021).
Suarjaya menuturkan, tingkat hunian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di tempat isolasi sudah mencapai 68 persen. Sementara BOR di ruang Intensive Care Unit (ICU) sudah mencapai 83 persen lebih. Kondisi ini dinilai sudah melampaui titik kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita biarkan ini, kita tidak paham kalau ini akan berbahaya bagi orang yang kena, ini kalau dia (BOR) penuh rumah sakitnya dan kasusnya naik, mau dibawa ke mana?" ujar Suarjaya.
Guna mengatasi masalah tersebut, pihaknya berharap ada upaya langkah-langkah pencegahan sehingga tidak banyak orang yang terjangkit COVID-19. Pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan.
"Semua jangan abai, jangan sampai tidak disiplin sehingga kita bisa kita kena dan berpotensi masuk rumah sakit. Bisa dibayangkan kalau ada yang abai lalu masuk rumah sakit, ada keluarga yang masuk rumah sakit, sedangkan rumah sakit penuh mau dibawa ke mana," kata dia.
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan COVID-19 Provinsi Bali pada Selasa (2/1/2021), ada pertambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 309 orang. 309 orang ini terdiri atas 287 orang melalui transmisi lokal dan 22 orang pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Kemudian ada kasus sembuh sebanyak 372 orang dan 6 orang meninggal dunia.
Jumlah kasus terkonfirmasi positif kumulatif di Bali sudah mencapai 26.866 orang, Sembuh 22.707 orang (84,52 persen) dan meninggal dunia 696 orang (2,59 persen). Kasus aktif per Selasa (2/1/2021) mencapai 3.463 orang (12,89 persen).
(idh/idh)