Jalan menuju desa transmigrasi Buket Hagu, Aceh Utara, rusak dan butuh perbaikan. Jalan ini terakhir kali diaspal pada zaman Presiden Soeharto.
Warga bernama Wahyu (28) menyampaikan informasi ini kepada detikcom Do Your Magic via Pasangmata. Terlihat, tak ada lagi sisa aspal era Orde Baru. Permukaan jalan kini berwujud tanah lumpur bak sawah yang dibajak.
Tanah itu berwarna cokelat kemerahan, basah, dan berat untuk dilalui kendaraan. Di sisi kanan dan kirinya adalah semak-semak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu, zaman Soeharto jalannya diaspal, tahun '80-an. Saya sedih kondisi jalan ke kampung saya seperti itu," kata warga yang mengirimkan informasi ini, Wahyu, saat dihubungi detikcom, Senin (18/1/2021).
Jalan yang dimaksud adalah jalan utama menuju Desa Transmigrasi Buket Hagu, Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara. Jarak Buket Hagu dari Lhoksukon (Ibu Kota Kabupaten Aceh Utara) melewati jalan rusak ini adalah 13 hingga 15 km.
![]() |
"Di musim penghujan seperti ini, kondisinya tambah buruk," kata Wahyu.
![]() |
Selanjutnya, menurut Wahyu, jalanan ini sudah dua tahun tidak ada perbaikan:
Namun jalan ini rusak. Bila ingin menghindari jalan rusak, warga bisa menempuh jalan memutar lewat Kecamatan Cot Girek, namun jaraknya mencapai 20 km. Maka, jalan utama menuju Desa Buket Hagu ini perlu diperbaiki supaya mobilitas warga bisa lebih mudah.
![]() |
"Sudah dua tahun tidak ada perbaikan. Dulu perkerasan saja, tidak diaspal melainkan pakai base course, yaitu split (batu-batu untuk pengerasan jalan)" kata dia.
![]() |
Bagi Anda yang menemukan masalah perkotaan, silakan kabarkan ke detikcom Do Your Magic lewat pasangmata.detik.com. Caranya, login menggunakan detikID. Bila Anda belum punya detikID, silakan bikin dulu. Caranya mudah, daftar saja di bagian pojok kanan atas detikcom. Anda juga bisa kirim info ke pasangmata.detik.com menggunakan email dan nomor ponsel.