Pendiri Pasar Muamalah Zaim Saidi Pernah Bandingkan Dokter dengan Pemabuk

Pendiri Pasar Muamalah Zaim Saidi Pernah Bandingkan Dokter dengan Pemabuk

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 03 Feb 2021 13:12 WIB
Zaim Saidi
Zaim Saidi (dok. Facebook)
Jakarta -

Pendiri Pasar Muamalah Depok, Zaim Saidi, ditangkap polisi karena kasus menggunakan koin dinar dan dirham dalam transaksi. Zaim Saidi pernah memiliki catatan kontroversial karena cuitan yang menyamakan dokter dengan pemabuk.

Cuitan Zaim Saidi yang menganalogikan profesi dokter dengan pemabuk ramai dibahas di media sosial pada 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di akun Twitter pribadinya, Zaim mengatakan bahwa membahas vaksin dengan dokter ibarat membahas miras dengan pemabuk pada Kamis (3/8/2017).

ADVERTISEMENT

"Divaksin atau tidak adalah hak orang tua. Membahas vaksin dengan para dokter itu serupa dengan membahas miras dengan pemabok," tulis Zaim Saidi lewat akunnya, @ZaimSaidi, pada 3 Agustus 2017.

Twitter PB IDI merespons dan mengatakan cuitan Zaim melecehkan profesi dokter.

Sekjen PB IDI ketika itu, Adib Khumaidi, menyesalkan cuitan Zaim. Ia meminta Zaim bertanggung jawab atas tulisannya.

"Saat membicarakan profesi dokter, mengkritisi dokter boleh, tapi kemudian menyamakan dokter dengan kata-kata yang seperti itu, saya kira tidak etis dan kemudian kalau punya profesi, kalau dikatakan seperti itu, pasti marah," ujar Adib, Jumat (4/8) malam.

Bahkan, PB IDI sempat membuka peluang untuk melayangkan somasi kepada Zaim Saidi.

Saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (4/8/2017), Zaim mengaku tidak bermaksud melecehkan profesi dokter dengan analogi 'dokter-pemabuk'. Menurutnya, penggunaan frasa pada cuitannya sebatas analogi.

"Masa saya dibilang menyerupakan dokter sama pemabuk dan vaksin sama miras? Pada tidak bisa baca dan mengerti analogi. Poin dari analogi itu kan relasi antara dokter dan vaksin serupa dengan relasi antara miras dan pemabuk," ujar Zaim.

"Ya itu karena emosi jadi nalar orang-orang pintar ini tumpul, nggak pada paham analogi. Makanya saya bilang kalau bahas vaksin dengan dokter, artinya dengan yang berkepentingan, pihak pemakai, ya tidak netral," terangnya.

Kini Zaim Saidi ditangkap polisi karena kegiatan transaksi dinar dan dirham. Informasi didapat detikcom, Rabu (3/2/2021), Zaim Saidi berperan sebagai inisiator dan penyedia lapak Pasar Muamalah. Pasar Muamalah disebutkan sebagai pengelola dan Wakala induk untuk menukar rupiah dengan koin dinar atau dirham.

Penangkapan ini berawal dari informasi yang diterima penyidik pada Kamis (28/1) lalu, di mana beredar video viral penggunaan dinar emas dan dirham perak yang dipakai untuk transaksi di lapak di Pasar Muamalah, Beji, Depok, Jawa Barat.

Polisi juga sudah ada 5 saksi yang diperiksa baik dari pengawas, pedagang, hingga pemilik lapak. Sejumlah barang bukti berupa dinar dan dirham juga diamankan.

Sebelumnya, Zaim Saidi menegaskan praktik perdagangan yang dilakukan di tempatnya tidak bertentangan dengan hukum. Pasar tersebut viral karena transaksinya menggunakan koin dinar dan dirham.

Dirinya pun menegaskan hal itu hanyalah istilah. Koin dinar dan dirham yang digunakan di pasar tersebut bukan merupakan mata uang asing, melainkan hanya emas dan perak yang dijadikan alat tukar semata. Jadi, seperti sistem barter.

"Jadi, yang harus dipahami adalah bahwa koin-koin ini bukan jenis mata uang. Ini adalah seperti halnya jagung, atau cincin, atau kedelai tadi itu, kalau orang datang ke sini 'saya mau tukar madu sampeyan dengan 1 perak' boleh," kata dia melalui video klarifikasi di YouTube, Minggu (31/1/2021).

"Nah, kelihatannya yang menjadi ramai adalah karena di situ (koin) ada kata-kata dinar atau dirham, kecil. Tapi, ini bukan namanya, bukan nama koin ini adalah dinar dan dirham. Nama koin ini adalah koin perak seperti yang tertulis di atas koinnya. Begitu juga yang koin emas, ini koin emas," paparnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads