Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi pada beberapa hari terakhir di Kota Semarang menimbulkan sejumlah titik jalan berlubang. Terutama pada ruas jalan yang belum dilakukan pembetonan.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun merespons laporan masyarakat dan melihat kondisi di lapangan. Berdasarkan rekapitulasi laporan yang masuk ke tempatnya, ia menyampaikan perbaikan jalan akibat curah hujan tinggi memang menjadi salah satu fokus jajarannya.
Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, mengungkap Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang pun secara khusus menyebar 10 tim perbaikan jalan setiap harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 2 tim masing-masing dari 4 UPTD dan 1 bidang, yaitu bidang Bina Marga. Yang hari ini saya minta fokus menyisir jalan di Kota Semarang, dan langsung melakukan perbaikan jika ditemukan adanya jalan berlubang," tegas Hendi dalam keterangan tertulis, Senin (1/2/2021).
Lebih lanjut Hendi menyampaikan komitmennya untuk memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki Pemerintah Kota Semarang. Guna dapat menyelesaikan persoalan jalan berlubang di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah ini.
"Infrastruktur yang prima adalah penunjang masyarakat dalam berkegiatan, sehingga ketika kondisi di lapangan mengharuskan sedulur-sedulur PU bergerak cepat, maka harus fokus diupayakan," pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung mengungkap, tak hanya fokus melakukan penanganan jalan berlubang pihaknya juga berupaya untuk melakukan pembetonan sejumlah ruas jalan yang belum tergarap.
"Kami juga ada beberapa project pembetonan yang akan dikerjakan tahun ini, misalnya seperti Jalan Jamus, Pedamaran, dan Gajah Birowo. Juga untuk Jalan Gajah di 2022 rencana kami usulkan untuk bisa dilakukan pembetonan," terangnya.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Suriyaty melanjutkan perihal pembetonan Jalan Gajah. Ia menyampaikan pada tahun 2022 pembetonan ruas jalan tersebut akan diusulkan dengan memaksimalkan eksisting yang ada terlebih dahulu.
"Jika untuk dilebarkan dengan pembebasan lahan tentu perlu memakan waktu yang lebih lama, karena itu arahan pak Kadinas PU agar pembetonan dilakukan pada eksisting yang ada dulu, dengan memaksimalkan lebar ruas jalan saat ini, termasuk pembenahan drainasenya," jelas Suriyaty.
(prf/ega)