DKI Rencanakan Revitalisasi JPO Sudirman, Ini Tanggapan Para Pejalan Kaki

DKI Rencanakan Revitalisasi JPO Sudirman, Ini Tanggapan Para Pejalan Kaki

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Sabtu, 30 Jan 2021 13:14 WIB
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakalan merevitalisasi salah satu JPO Karet Sudirman, Jakarta Pusat. Warga Ibu Kota pengguna JPO menanggapi rencana itu.

Salah satu pejalan kaki bernama Daniel (23) menilai rencana ini merupakan hal yang bagus. Menurutnya, dibandingkan JPO lain di kawasan yang sama, cuma JPO Sudirman ini saja yang terlihat tidak prima.

"Bagus. Soalnya, kan kalau dilihat dari JPO-JPO yang ke arah GBK, itu kan udah bagus-bagus juga. Terus juga di sini kan di tengah-tengah kayak tempat perkantoran gitu ya, jadi bakal banyak dilihat orang juga sih. Jadi seharusnya bagus sih," kata Daniel saat ditemui di JPO Sudirman, Sabtu (30/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga pengguna JPO Sudirman, Daniel berkaos biru, Aldi berjaket jeans. (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)Warga pengguna JPO Sudirman Daniel (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)

Perbaikan JPO ini juga ditujukan Pemprov DKI untuk mengenang jasa para tenaga kesehatan (nakes) yang terus menangani COVID-19 hingga saat ini. Daniel menilai baik rencana ini.

"Ya bagus-bagus saja sih, karena kan kondisi lagi COVID-19 begini ya, memang banyak ya istilahnya berkorban gitu. Jadi apresiasi juga sih kalau kayak gitu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Untuk mengenang nakes gugur, setuju?

Selain itu, ada pejalan kaki bernama Aldi (25) yang menanggapi rencana ini. Aldi lebih menyarankan agar JPO yang akan direvitalisasi nanti bisa menghindari para pejalan kaki dari terpaan hujan.

"Ya kalau menurut saya sih bagus saja kalau direnovasi. Yang penting, kalau hujan, pejalan kaki nggak kehujanan. Kan kalau sekarang begini masih kena-kena hujan ya, orang neduh juga masih kecipratan," ujar Aldi.

Ditanyakan soal JPO untuk mengenang nakes, Aldi menyebut cara ini kurang tepat. Aldi setuju jika perbaikan JPO ini hanya untuk para pejalan kaki menyeberang, sedangkan untuk mengenang nakes, dia menyarankan lebih baik dengan cara lain.

"Kalau untuk memperbaiki JPO dengan tujuan mengenang nakes sebenarnya alasannya kurang tepat gitu. Nggak ada korelasinya gitu, kurang pas sih. Kalau misalnya itu memang diperbaiki untuk menyeberang, ya oke. Kalau untuk nakes, ada banyak cara lain gitu," ujarnya.

Warga pengguna JPO Sudirman, Daniel berkaos biru, Aldi berjaket jeans. (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)Warga pengguna JPO Sudirman, Aldi (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)

Selanjutnya, setuju bisa dipakai sepeda juga?

Bisa dipakai sepeda, setuju?

JPO Sudirman direncanakan punya desain yang memungkinkan digunakan pesepeda dan sepedanya sekalian. Akan ada jalur sepeda di JPO ini. Bahkan, ada lift yang bisa memuat pegowes dan tunggangannya.

Salah satu pejalan kaki bernama Sumindar (63) menyetujui rencana revitalisasi JPO Sudirman. Tetapi Sumindar mengkhawatirkan soal kepadatan yang nanti akan terjadi bila JPO ini sudah bisa diakses para pejalan kaki maupun pesepeda.

"Sebenarnya itu bagus tuh, cuma apa nggak makin ribet nanti. Ribetnya kan nanti makin padat, gitu aja. Sebetulnya lebih bagus, lebih baik, ya cuma ya itu intinya apa nanti nggak semrawut," ujar Sumindar saat ditemui di JPO Karet Sudirman.

Animasi JPO Sudirman (YouTube Dinas Bina Marga DKI Jakarta)Animasi JPO Sudirman (YouTube Dinas Bina Marga DKI Jakarta)

Urgensi saat pandemi COVID-19

Selain itu, ada salah seorang pejalan kaki bernama Resa (26) setuju dengan adanya perbaikan JPO ini. Menurut Resa, kondisi JPO ini sudah kusam dan beberapa fasilitasnya terlihat rusak.

"Kalau saya pribadi setuju sih dengan perbaikan JPO, karena memang kondisinya sudah kusam gitu ya. Ada beberapa fasilitas juga yang sudah mulai rusak, jadi setuju sih untuk perbaikan JPO," ujarnya.

Kondisi JPO Karet Sudirman yang akan direvitalisasi Pemprov DKI JakartaKondisi JPO Karet, Sudirman, 30 Januari 2021, yang akan direvitalisasi Pemprov DKI Jakarta (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)

Namun Resa mengatakan perbaikan ini tidak pada waktu yang pas atau bukan pada urgensinya. Dengan adanya perbaikan JPO ini, Resa lebih memperhatikan soal pandemi COVID-19 yang hingga kini masih bertambah angkanya.

"Cuma urgensinya untuk sekarang belum terlalu dibutuhkan untuk perbaikan JPO. Karena sekarang masih pandemi, orang-orang masih disarankan beraktivitas di dalam rumah atau mengurangi aktivitas di luar ruangan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengungkapkan anggaran revitalisasi JPO Sudirman akan menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB). Hari menyebut revitalisasi ini perlu dilakukan untuk penguatan struktur dan keselamatan warga.

"Pakai Non-APBD. Pakai dana KLB. Jembatan itu sudah memerlukan perkuatan struktur untuk menjaga keselamatan pengguna," kata Hari melalui pesan singkat, Jumat (29/1).

Hari menerangkan revitalisasi JPO Sudirman dilakukan sebagai kampanye untuk perpindahan moda ke rendah emisi. Sementara itu, fitur yang akan dihadirkan untuk mengenang jasa tenaga kesehatan, hanya sebagai tambahan bangunan.

"Mempromosikan mobilitas aktif dan perpindahan moda ke rendah emisi. Adapun penghormatan kepada tenaga kesehatan adalah fitur tambahan karena pembangunannya bertepatan dengan pandemi," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads