Reaksi Bodetabek Saat DKI Minta Pasien COVID Dirawat Sendiri-sendiri

Round Up

Reaksi Bodetabek Saat DKI Minta Pasien COVID Dirawat Sendiri-sendiri

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Kamis, 28 Jan 2021 20:04 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono/detikcom
Jakarta -

Sejumlah kepala daerah penyangga DKI Jakarta angkat suara terkait Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang meminta agar pasien Corona (COVID-19) dapat dirawat di daerah masing-masing. Jawaban mereka pun beragam.

Awalnya Ahmad Riza Patria menelepon Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, untuk meminta pemerintah pusat menambah fasilitas rumah sakit di Botabek sehingga pasien COVID-19 dirawat di daerah masing-masing.

Ahmad Riza Patria mengatakan selama ini Jakarta melayani pasien COVID-19 yang merupakan warga non-Jakarta. Kisaran pasien non-Jakarta bisa mencapai 30 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmad Riza Patria berharap ke depannya pemerintah pusat membantu daerah luar Jakarta supaya masing-masing daerah bisa menampung warganya yang terpapar COVID-19 sehingga okupansi rumah sakit di Jakarta menurun.

Selain itu, Ahmad Riza Patria juga meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menambah hotel di Jakarta yang bisa dijadikan tempat untuk isolasi mandiri. Beberapa hotel di Jakarta memang sudah disulap menjadi tempat untuk pasien COVID-19.

ADVERTISEMENT

Permintaan Ahmad Riza Patria menuai dukungan dari kalangan Dewan di Kebon Sirih. Ketua DPP PKS Kurniasih Mufidayati meminta daerah penyangga Jakarta untuk menambah kapasitas RS rujukan COVID-19. Hal ini dimaksud agar pelayanan kesehatan tidak melulu bergantung ke DKI Jakarta.

Sementara itu, Waketum Gerindra Putih Sari mendukung Ahmad Riza Patra yang meminta pemerintah pusat menambah fasilitas kesehatan di rumah sakit Botabek (Bogor, Tangerang, dan Bekasi). Menurut Putih, yang dilakukan Ahmad Riza Patria sah-sah saja mengingat kasus Corona di DKI cukup tinggi.

Hal senada juga disampaikan wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh menilai permintaan Ahmad Riza Patria adalah hal yang wajar.

Nihayatul menyebut setiap wilayah harus bahu membahu dalam melakukan pelayanan kepada pasien COVID-19 tanpa melihat domisili.

Menurutnya ada 2 alasan kenapa banyaknya warga Botabek yang dirawat di Jakarta. Pertama, karena kapasitas tempat tidur isolasi di rumah sakit Jakarta lebih banyak ketimbang di daerah satelit.

"Kedua, karena mereka tinggal (indekos) di Jakarta," sebutnya.

Permintaan Ahmad Riza Patria kemudian ditanggapi beragam oleh kepala daerah Bodetabek. Berikut ini responsnya, selengkapnya di halaman berikutnya.

Bima Arya: Masalah RS di DKI Penuh Tak Selesai dengan Penambahan di Bogor


Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut penambahan kapasitas RS di daerah bukan solusi atas penuhnya kapasitas RS di Jakarta.

"Saya kira tidak begitu cara pandangnya. Persoalan penuhnya RS di Jakarta belum tentu terselesaikan dengan penambahan kapasitas RS di Bogor," ujar Bima Arya ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (27/1/2021).

Bima Arya menyebut saat ini Kota Bogor telah menambah RS lapangan serta ruang isolasi di beberapa rumah sakit di Kota Bogor. Keterisian tempat tidur isolasi juga turun.

Meski begitu, ambang batas BOR atau rasio keterisian tempat tidur, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di angka 60 persen. Jika mengacu hal tersebut, rasio keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di Kota Bogor sudah melebihi batas dari WHO.

Satgas Depok: Ada RS Layani Pasien COVID Luar Depok sampai 70 Persen

Juru bicara Satgas Penanganan Corona Kota Depok, Dadang Wihana menyebut Depok uga mengalami hal serupa.

"Perlu diketahui bahwa RS yang berada di Kota Depok pun melayani warga luar Depok lebih kurang 25% secara rata-rata. Bahkan ada beberapa RS melayani warga luar Depok sampai 70%," ujar Dadang ketika dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (27/1/2021).

Meski begitu Dadang enggan menyebut RS mana yang dimaksud. Dadang yang juga menjabat sebagai Kadishub Depok mengatakan, Pemkot Depok terus berusaha menambah tempat tidur isolasi pasien COVID-19.

Saat ini Pemkot Depok sudah memiliki 81 tempat tidur ICU, 766 tempat tidur isolasi di RS, dan 160 tempat tidur isolasi OTG.

Dadang memaklumi banyak warga non-Depok yang dirawat di Depok. Menurutnya, dengan kondisi pandemi seperti saat ini rasa kemanusiaan lebih diutamakan dari pada batasan wilayah.

Pemkot Tangsel: ICU Penuh 100%, Tempat Tidur Khusus Isolasi Pasien COVID Diperlukan

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengungkapkan ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 juga sangat dibutuhkan di wilayahnya.

Dia menyambut positif permintaan Ahmad Riza Patria soal penambahan fasilitas kesehatan di daerah penyangga, termasuk Tangerang Selatan.

"Memang ketersediaan tempat tidur khusus isolasi COVID di Tangsel sangat diperlukan. Apabila pemerintah pusat akan menambahnya tentunya akan sangat bermanfaat," jelas Benyamin kepada detikcom, Rabu (27/1/2021).

Penambahan fasilitas kesehatan terutama tempat tidur diperlukan mengingat kondisi keterisian rumah sakit di Tangsel. Benyamin menyebut ruang ICU di Tangsel sudah tak mampu menampung pasien COVID-19.

Benyamin turut berkomentar mengenai banyaknya warga Botabek yang memilih dirawat di Jakarta. Menurutnya, hal itu merupakan hak setiap warga.

Walkot Sebut Kapasitas Tempat Tidur Pasien COVID-19 di Bekasi Terisi 80 Persen

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi setuju dengan Ahmad Riza Patria. Rahmat Effendi mengungkap kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 sudah terisi 80%.

"Kalau di Bekasi kan BOR-nya (bed occupancy rate) baru 80%," ujar Rahmat Effendi ketika dihubungi detikcom, Rabu (27/1/2021).

Meski begitu, ambang batas BOR atau rasio keterisian tempat tidur menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di angka 60 persen. Jika mengacu hal tersebut, rasio keterisian tempat tidur pasien Corona di Bekasi sudah melebihi batas dari WHO.

Namun pria yang akrab disapa Pepen itu menyebut rumah sakit di wilayahnya masih mampu menampung pasien COVID-19.

Di kesempatan yang sama, Rahmat Effendi setuju dengan permintaan Ahmad Riza Patria terkait penambahan fasilitas kesehatan di daerah tetangga Jakarta.

Halaman 2 dari 4
(aan/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads