Polisi mengatakan warga Manado yang menjadi korban banjir mulai terserang berbagai jenis penyakit. Siang tadi, 57 warga berobat ke posko kesehatan di Tanjung Batu, Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
"Hari ini kembali kami lakukan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat pascabanjir. Di posko pelayanan kesehatan, Biddokes Polda Sulut bekerja sama dengan Dinkes Propinsi Sulut dan Yayasan Medika GMIM," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast kepada detikcom, Senin (25/1/2021).
Jules menuturkan 57 warga itu berobat pada pukul 11.00-14.00 Wita. Para korban mulai mengalami beragam penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Macam-macam keluhannya, antara lain tinea pedis (kutu air), common cold (flu), mialgia (pegal-pegal), dermatitis (iritasi kulit), dan hipertensi (darah tinggi)," sambung Jules.
Jules menuturkan, selain bersiaga untuk memberikan pengobatan gratis, tim kesehatan gabungan mengadakan pembagian masker kepada warga yang berobat serta melakukan sosialisasi protokol kesehatan (prokes). Jules menjelaskan langkah penanganan terhadap pasien mulai pemeriksaan tekanan darah dan pemberian obat serta vitamin.
"Tadi dari Bidokkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan) Polda Sulut 6 personel, dari Dinkes Sulut 4 orang, dari Yayasan Medika GMIM 4 orang," ucap Jules.
Jules menerangkan, sejak banjir dan longsor terjadi di Manado, Jumat (22/1), Kapolda Sulut Irjen RZ Panca Putra memerintahkan seluruh personel kepolisian untuk memaksimalkan bantuan ke masyarakat. Jules menuturkan Irjen Panca langsung mengerahkan pasukan Brimob dan Polair untuk melakukan evakuasi di permukiman warga yang terendam banjir dan warga yang terisolasi akibat tanah longsor.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
"Jadi, sesaat setelah kejadian, personel Brimob, Samapta, Polair, dan fungsi lainnya segera diturunkan ke beberapa lokasi untuk membantu mengevakuasi warga korban banjir maupun barang-barang ke tempat yang lebih aman. Kemudian juga melakukan penanganan di lokasi tanah longsor, terutama di jalur utama," terang Jules.
Selain polisi, sambung dia, evakuasi korban banjir dan longsor juga dilakukan bersama TNI, Satpol PP, Basarnas, BPBD, relawan dan masyarakat, serta instansi terkait lainnya. "Dilaporkan, mulai Jumat malam banjir berangsur-angsur mulai surut," imbuh dia.
Jules menyampaikan, setelah banjir surut, personel gabungan masih membantu warga menyingkirkan sisa-sisa material banjir yang mengendap di rumah-rumah warga. Jules mengimbau masyarakat tetap waspada dalam menghadapi fenomena cuaca ekstrem.
"Khususnya bagi warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai, pesisir pantai, dan lereng perbukitan serta daerah rawan bencana lainnya. Agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, guna mengantisipasi timbulnya korban jiwa maupun harta benda," tandas Jules.