2 Pasangan di Samarinda Digrebek Warga Saat Mesum di Kamar Sewaan

2 Pasangan di Samarinda Digrebek Warga Saat Mesum di Kamar Sewaan

Suriyatman - detikNews
Minggu, 24 Jan 2021 07:55 WIB
menggambarkan memesan perempuan lewat on line
Ilustrasi (Foto: Edi Wahyono)
Samarinda -

Empat orang anak baru gede (ABG) kedapatan melakukan tindakan mesum di sebuah kamar sewaan di guest house di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dua pasangan ABG tersebut kemudian diamankan warga.

Koordinator Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kota Samarinda, Marno Mukti mengatakan keempat anak di bawah umur ini diamankan berdasarkan laporan warga. Marno menyebut pihaknya menerima informasi adanya aktivitas yang meresahkan di guest house tersebut.

"Kami dapat laporan ada praktik prostitusi di sebuah guest house, bahkan pelapor sempat diminta oleh rekan-rekanya untuk jual diri," kata Marno Mukti kepada detikcom, Minggu (24/1/2021) dini hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas laporan itu, warga langsung mendatangi lokasi yang dimaksud. Ternyata benar di sebuah kamar guest house temukan pasangan muda-mudi itu.

"Saat ditemukan mereka tidak dalam menggunakan pakaian yang lengkap, bahkan yang wanita hanya mengenakan celana dalam meski menutupi tubuhnya dengan kaos," kata Marno Mukti.

ADVERTISEMENT

Keempat ABG itu kemudian dibawa ke pos FKPM untuk didata dan panggil orang tua mereka sebagai bentuk dari pembinaan. Kedua wanita tersebut diketahui sebagai pekerja seks komersial.

Mereka adalah DF (16) laki-laki warga jalan Biawan, SJ (16) laki-laki warga jalan AW Syahranie, NTA (16) wanita warga jalan Tenggiri, dan SM (26) warga jalan Oto Iskandardinata Sambutan.

"Mereka semua masih sangat muda sehingga pada kesempatan ini kami hanya mengedepankan pembinaan. Setelah mendapat pembinaan dari Babinsa dan Babinkamtibmas orang tua mereka dipanggil untuk menjemput mereka," kata Marno Mukti.

Sementara itu, NTA (16) mengaku telah setahun terakhir melakukan aktifitas prostitusi online karena terjebak pergaulan bebas.

"Sekali kencan dengan bapak-bapak itu saya dapat Rp 300 ribu-Rp 500 ribu, ia pun bisa tinggal di hotel setiap hari," kata NTA.

NTA mengaku uang hasil pekerjaannya digunakan untuk bersenang-senang bersama temannya. NTA menyebut menggunakan aplikasi WeChat dan Michat untuk mencari pelanggan.

NTA mengungkapkan awal ia terjun ke dunia prostitusi online karena diajak temannya. Saat itu NTA dibantu temannya untuk mencarikan pelanggan.

"Sekarang tidak lagi bergabung dengan Cinta karena saya sudah bisa mencari pelanggan sendiri," kata NTA.

"Saya kapok dan tidak akan mengulangi perbuatan untuk BO dengan laki-laki, saya mau bantu orang tua aja berdagang di pelabuhan," katanya lirih.

Sementara itu DF (16) warga jalan Biawan Mengaku bahwa berada dalam kamar itu hanya nongkrong bersama.

"Saya dipanggil ama NTA karena dia mau pinjam Handphone saya, namun saat saya di dalam tidak lama datang bapak-bapak polisi ama warga," kata DF yang mengaku memiliki hubungan spesial dengan NTA.

"Saya tidak melakukan apa-apa di situ," katanya.

Mengenai aktifitas di media sosial baik melalui Michat dan FB, DF mengaku tidak mengetahuinya karena percakapan transaksi prostitusi online itu dilakukan oleh NTA.

"HP saya dipinjam pak oleh NTA saya tidak tau dibuat apa," kata DF.

Sementara itu setelah mendapat pembinaan dan membuat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya para ABG itu diserahkan kepada orang tua mereka.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads