Kiprah Irjen Wahyu Widada, Ketua Tim Visi Misi Calon Kapolri Komjen Sigit

Kiprah Irjen Wahyu Widada, Ketua Tim Visi Misi Calon Kapolri Komjen Sigit

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 21 Jan 2021 19:22 WIB
Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada (Agus Setyadi/detikcom)
Foto: Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada (Agus Setyadi/detikcom)
Jakarta -

Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada menjadi sosok penting di balik suksesnya Komjen Listyo Sigit Prabowo melewati proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri. Jenderal bintang dua itu dipercaya Komjen Sigit sebagai Ketua Tim Naskah untuk fit and proper test calon Kapolri di Komisi III DPR RI.

"Tadi pukul 15.00 WIB, materinya sudah diserahkan ke Komisi III DPR, oleh Ketua Tim Naskah Irjen Wahyu Widada (Kapolda Aceh) didampingi Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Intinya program kerja Kapolri ke depan. Besok kita dengarkan dan simak bersama saat fit and proper test di DPR," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono pada Selasa (19/1/2021).

Seperti diketahui, makalah berjudul 'Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif-Responsibilitas-Transparasi Berkeadilan' yang dibacakan Komjen Sigit mendapat pujian para anggota dewan. Promoter, jargon Polri sebelumnya, diganti menjadi Presisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makalah yang dibuat teman-teman, yang diprakarsai Bapak Sigit, ini makalah terbaik sepanjang zaman ini. Sempurna," kata Anggota Komisi III Fraksi Golkar Supriansa saat fit and proper test calon Kapolri di Ruang Rapat Komisi III, kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1).

Senada dengan Supriansa, anggota Komisi III Fraksi PKS Dimyati Natakusumah juga memuji makalah Komjen Sigit. Dia menyebut makalah itu layak mendapat nilai 9.

ADVERTISEMENT

"Terkait Promoter berganti Presisi, ini luar biasa, Pak, saya kasih nilai 9, Pak. Makalahnya sangat bagus dan saya sangat senang membacanya," ujar Dimyati di kesempatan yang sama.

"Sangat menarik makalah ini yang dibuat, saya sampai dua kali membaca. Ini betul-betul kajian ilmiah sebenarnya, karena banyak filsafat yang terkandung di dalamnya, kajian ilmu ontologinya ada, epistemologi dan aksiologinya dengan tag lain polisi yang Presisi, transformasi polisi menuju presisi, prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan," sambung anggota Komisi III dari Fraksi PAN, Sarifuddin Sudding.

Kembali ke Irjen Wahyu Widada, dia bukanlah orang sembarangan karena dia merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) atau Adhi Makayasa angkatan 1991. Dia dan Komjen Sigit adalah teman satu angkatan.

Makalah calon Kapolri Komjen Listyo Sigit diserahkan ke Komisi III DPR (Rolando Fransiskus Sihombing/detikcom).Foto: Makalah calon Kapolri Komjen Listyo Sigit diserahkan ke Komisi III DPR (Rolando Fransiskus Sihombing/detikcom).

Pria kelahiran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 51 tahun silam ini bahkan pernah menjadi staf kepresidenan pada 2015 lalu. Sebelum duduk sebagai orang nomor satu di Polda Aceh, Irjen Wahyu Widada adalah Kapolda Gorontalo 2019 dan Wakapolda Riau 2018.

Wahyu muda juga pernah menempuh pendidikan kejuruan di Sekolah Penerbang pada 1995. Sementara untuk pendidikan kedinasan, Wahyu menempuh pendidikan di PTIK pada 1998, Sespim Polri pada 2006 dan Sespimti pada 2014.

Irjen Wahyu Widada tercatat pernah menjabat sebagai Kapolsek Metro Pademangan, Wakapolres Bekasi, Kapolres Pekalongan, Kapolres Metro Tangerang, Kapolres Metro Tangerang Kota, Dirkrimsus Polda Banten. Dia juga sempat menjadi sekretaris pribadi pimpinan (spripim) Polda Metro Jaya dan sekretaris pribadi (sespri) Kapolri.

Saat menjadi Kapolres Metro Tangerang dan Kapolres Metro Tangerang Kota, Irjen Wahyu Widada dan jajarannya mengungkap banyak kasus di antaranya pembunuhan waria di Kepala Dua, mengamankan gereja Christ Cathedral dari ancaman bom, pembunuhan Inneke di Karawaci. Wahyu dan jajarannya juga mengungkap kasus pembunuhan Kepala Kantor Pos dan Giro Cabang Cipondoh, pembunuhan dosen UI, pembunuhan penjual somay, pengeroyokan siswa SMP hingga tewas.

Saat menjadi Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada menghadiahi seorang nenek dengan sebuah rumah layak huni pada akhir Juni 2020. Nurmiati (57), janda miskin asal Desa Mali Mesjid, Kecamatan Sakti, Pidie, Aceh, tak kuasa menahan haru saat menerima kunci rumah barunya.

Irjen Wahyu Widada juga memimpin pemusnahan 10 hektare ladang ganja yang terletak di pegunungan Aceh Besar, pengungkapan mafia penjual organ harimau hingga sisik trenggiling senilai Rp 6,3 miliar,

Untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 di Aceh, Irjen Wahyu Widada juga membentuk Tim Peucrok COVID-19. Tim ini bertugas memburu pelanggar protokol kesehatan.

Makalah calon Kapolri Komjen Listyo Sigit diserahkan ke Komisi III DPR (Rolando Fransiskus Sihombing/detikcom).Foto: Makalah calon Kapolri Komjen Listyo Sigit diserahkan ke Komisi III DPR (Rolando Fransiskus Sihombing/detikcom).
(aud/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads