Prada (Prajurit Dua) Muharman Ilham disebut tidak sadar setelah mengalami kecelakaan tunggal di lampu merah pertigaan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur. Saat itu Prada Ilham disebut mengalami luka di bagian pelipis.
Hal itu diungkapkan Pratu (Prajurit Satu) Muklis saat bersaksi di Pengadilan Militer Jakarta. Muklis mengaku melintas di lokasi kejadian saat pulang dari Mabes TNI dan melihat adanya kerumunan warga.
"Di lampu merah Arundina, saya melihat ada orang-orang berkerumun. Pas sampai di lampu merah, saya lihat ada orang berpakaian baju TNI yang tergeletak di pinggir jalan," ujar Pratu Muklis dalam persidangan, Kamis (21/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam persidangan itu duduk sebagai terdakwa Prada Ilham dalam kasus penyebaran berita bohong yang berujung pada penyerangan Polsek Ciracas. Ilham didakwa menyebarkan hoaks perihal kecelakaan tunggalnya sebagai pengeroyokan sehingga membuat rekan-rekannya membalas merusak kantor polisi. Saat itu Ilham mengaku baru saja meminum minuman keras.
Kembali pada kesaksian Pratu Muklis. Saat itu Muklis bertanya kepada orang-orang yang berkumpul itu mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
"Saya dekati, saya menanyakan apa yang terjadi ke warga yang ada, warga yang ada di situ menyampaikan terjadi kecelakaan tunggal," ucap Muklis.
Muklis lantas melihat seragam yang digunakan Ilham dan mengenai nama serta tanda wilayahnya. Lalu Muklis melaporkan hal ini ke petugas piket kesatuannya.
"Saat itu terdakwa pingsan atau masih sadar?" ujar oditur Faryatno Situmorang.
"Siap, pingsan," jawab Pratu Muklis.
Pratu Muklis mengaku melihat Ilham mengalami luka di pelipis mata kanan. Namun Muklis tidak mencium adanya bau minuman keras.
"Saat itu adakah saksi mengetahui sesuatu dari terdakwa minuman keras atau wangi-wangi?" ujar Faryatno.
"Siap, tidak mengetahui," jawabnya.
Setelahnya, Ilham, menurut Muklis, dibawa menggunakan mobil bak terbuka ke RSKO, tetapi diarahkan ke RS Tugu Ibu dan berakhir ke RS Sentra Medika. Kondisi Ilham saat itu disebut masih belum sadarkan diri. Saat menunggu di lobi rumah sakit, Muklis mengaku mendapatkan telepon dari rekan Ilham, tetapi tidak mengetahui dengan jelas siapa orangnya.
"Waktu itu menanyakan apa yang terjadi dengan korban dan kami sampaikan telah terjadi kecelakaan tunggal dan lokasinya di mana," ujar Pratu Muklis soal telepon yang sempat dijawabnya.
Muklis lalu menyerahkan barang-barang milik Ilham seperti ponsel dan dompet ke pihak rumah sakit. Setelahnya, dia pergi dan sempat melihat ada dua orang yang salah satunya berpakaian loreng mengecek kondisi Ilham di rumah sakit.
Sejurus kemudian oditur menghadirkan seorang saksi lain bernama Serka Zul Febriyanto Harahap. Zul mengaku bertemu dengan Muklis saat itu.
"Bertemu dengan siapa saat tiba di Sentra Medika?" tanya oditur Faryatno.
"Pratu Muklis," jawab Serka Zul.
Oditur lalu mengkonfirmasi soal pertemuan itu ke Pratu Muklis. Namun Pratu Muklis tidak ingat wajah Serka Zul.
(dhn/dhn)