Beberapa hari ini Kota Semarang dan sekitarnya diguyur hujan deras. Akibatnya debit air pada beberapa sungai pun bertambah dan merambah ke jalan dan permukiman. Sejumlah laporan terkait munculnya titik genangan air pun masuk ke Pemerintah Kota Semarang, salah satunya yaitu di Perumahan Dinar Indah, Kecamatan Tembalang.
Menindaklanjuti laporan yang masuk, Pemerintah Kota Semarang kemudian bergerak cepat melakukan penanganan. Di antaranya Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang yang langsung mengupayakan pembersihan jalan, serta saluran air agar aliran menjadi lancar, disusul dengan identifikasi talud atau tanggul. Sedangkan untuk rencana penanganan lainnya juga dilakukan oleh BPBD dengan menggunakan dana darurat bencana.
Di titik lain, pada sebagian wilayah Kecamatan Genuk, Pemerintah Kota Semarang memaksimalkan kinerja pompa pengendali banjir yang berada di wilayah Trimulyo dan Banjardowo. Tak hanya itu, Pemerintah Kota Semarang juga bersinergi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, untuk mengaktifkan pompa pengendali banjir Sringin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang berupaya melakukan pemantauan di sejumlah titik rawan genangan, dengan mengoptimalkan pengecekan pompa, baik yang berada dalam kewenangan Pemkot Semarang, maupun BBWS Pemali Juana.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif, memberikan informasi terkait titik genangan yang muncul pada saat curah hujan lebih tinggi dari biasanya. Laporan itu disebutnya diperlukan Pemerintah Kota Semarang untuk dapat mengambil tindakan cepat, sehingga permasalahan yang terjadi tidak berlarut.
"Saya berharap masyarakat dapat bergerak bersama dengan cara memberikan informasi yang jelas terkait genangan-genangan yang muncul, terkhusus dengan lokasi yang jelas, agar segera dapat kami tangani. Laporan dapat diberikan melalui sistem Lapor Hendi, aplikasi Sistem Informasi Pekerjaan Umum, kanal-kanal media sosial yang kami miliki, atau juga menghubungi secara langsung," ujar Rianung dalam keterangan tertulis, Selasa (19/1/2021).
Rianung juga menegaskan akan melakukan sejumlah evaluasi atas munculnya titik-titik genangan di Kota Semarang, agar dapat meminimalisir hal tersebut ke depan. Menurutnya, ada banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya genangan di sejumlah titik. Selain tidak memadainya saluran untuk menampung debit air yang lebih besar dari biasanya, adanya sampah yang menyumbat pompa serta saluran juga mengakibatkan sistem drainase berjalan kurang maksimal.
"Kami sendiri juga berharap adanya partisipasi masyarakat, untuk dapat menjaga saluran di sekitar dapat terbebas dari sampah. Karena walaupun kami telah melakukan perawatan saluran dan pompa secara rutin, namun tidak menutup kemungkinan ketika turun hujan dengan curah yang tinggi, aliran air yang deras turun membawa sampah, sehingga kerja sistem yang telah disiapkan bisa menurun," terang Rianung.
Sementara itu, selain munculnya genangan pada sejumlah titik di Kota Semarang, tanah longsor juga terpantau terjadi di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Sambiroto, Tembalang, dan Ngaliyan.
Pemerintah Kota Semarang telah melakukan penanganan berupa pengecekan lapangan dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti RT, RW, dan Lurah. Tak hanya itu, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemerintah Kota Semarang memberikan bantuan logistik, serta sarana lain yang dapat membantu masyarakat.
(akn/ega)