Bencana alam terjadi di berbagai wilayah di Tanah Air, mulai gempa bumi, banjir, longsor, hingga erupsi gunung berapi. Berikut ini sejumlah peta status gunung berapi di beberapa tempat Tanah Air.
Dikutip dari laman resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, per 19 Januari ada sejumlah gunung berapi yang menunjukkan aktivitasnya, dari yang tingkat Siaga dan Waspada. Berikut ini daftarnya:
-Gunung Api Ili Lewotolok (Lembata, Nusa Tenggara Timur)
Tingkat aktivitas level III (Siaga) sejak 29 November 2020 pukul 13.00 Wita. Peningkatan status tingkat aktivitas ini dilatarbelakangi oleh adanya erupsi pada 27 November 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Geologi mencatat melalui rekaman seismograf pada 18 Januari tercatat 36 kali gempa letusan atau erupsi. Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah G. Ili Lewotolok dan di dalam area sektoral di arah tenggara sejauh 4 km dari puncak G Ili Lewotolok hingga ke pantai.
Desa yang masih berpotensi terlanda ancaman bahaya erupsi G. Ili Lewotolok saat ini adalah Desa Jontona karena masih berada di dalam area 4 km dari puncak/kawah ke arah tenggara.
-Gunung Api Merapi (DIY dan Jawa Tengah)
Tingkat aktivitas Level III (Siaga) sejak 5 November 2020 pukul 12.00 WIB. Gunung Api Merapi (2.968 mdpl) mengalami erupsi tidak menerus. Letusan terakhir terjadi pada 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi 6.000 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu.
-Gunung Api Sinabung (Sumatera Utara)
Tingkat aktivitas diturunkan menjadi level III (Siaga) sejak 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB. Gunung Api Sinabung (2.460 mdpl) mengalami erupsi sejak 2013.
-Gunung Api Karangetang (Sulawesi Utara)
Tingkat aktivitas level III (Siaga). Gunung Karangetang (1.784 mdpl) kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 29 November 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 100 m di atas puncak.
-Gunung Api Semeru (Jawa Timur)
Tingkat aktivitas level II (Waspada). Gunung Semeru (3.676 mdpl) mengalami erupsi tidak menerus. Erupsi ekplosif dan efusif, menghasilkan aliran lava ke arah lereng selatan dan tenggara, serta lontaran batuan pijar di sekitar kawah puncak.
-Gunung Api Anak Krakatau (Lampung)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada), sejak 25 Maret 2019. Gunung Anak Krakatau (157 mdpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019. Erupsi terakhir terjadi pada 17 April 2020 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Rekomendasi masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah
-Gunung Api Dukono (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas level II (Waspada). Gunung Dukono (1.229 mdpl) mengalami erupsi menerus. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 1 Januari 2021 dengan tinggi kolom erupsi sekitar 600 m dari puncak.
-Gunung Api Ibu (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas level II (Waspada). Gunung Api Ibu (1.340 mdpl) mengalami erupsi secara menerus sejak 2008. Letusan menghasilkan material batuan berukuran abu hingga bongkah yang terakumulasi di dalam kawah. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 24 Desember 2020 menghasilkan tinggi kolom erupsi 800 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati Putih hingga Kelabu.
-Gunung Api Gamalama (Maluku Utara)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gunung Api Gamalama mengalami erupsi minor pada tanggal 4 Oktober 2018, yang merupakan erupsi terakhir menghasilkan tinggi kolom erupsi 250 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati putih hingga kelabu.
-Gunung Api Kerinci (Jambi, Sumatera Barat)
Tingkat aktivitas level II (Waspada). Gunung Api Kerinci (3.805 mdpl) mengalami erupsi tidak menerus. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 30 Maret 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 600 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu.
-Gunung Api Bromo (Jawa Timur)
Tingkat aktivitas level II (Waspada). Gunung Api Bromo (2.329 mdpl) mengalami erupsi tidak menerus. Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 19 Juli 2019 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
-Gunung Api Soputan (Sulawesi Utara)
Gunung Soputan (1.809 mdpl) mengalami penurunan aktivitas vulkanik sehingga tingkat aktivitasnya diturunkan dari level III (Siaga) menjadi level II (Waspada) terhitung sejak 8 Oktober 2019 pukul 16.00 Wita. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 16 Desember 2018 menghasilkan tinggi kolom erupsi 7.000 m di atas puncak. Warna kolom abu teramati kelabu hingga hitam.
-Gunung Api Agung (Bali)
Gunung Api Agung di Bali mengalami fase erupsi mulai 21 November 2017 hingga 13 Juni 2019, setelah beristirahat lebih dari 53 tahun. Tingkat aktivitas saat ini adalah level II (Waspada). Erupsi terakhir terjadi pada tanggal 13 Juni 2019 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya, yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 2 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.