Seluruh armada jet tempur Hornet F/A-18D milik Malaysia dikandangkan sementara usai kecelakaan yang melibatkan salah satu pesawat tersebut. Kepala Jenderal Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) Datuk Seri Muhammad Norazlan Aris mengatakan keputusan itu berlaku sambil menunggu hasil penyelidikan terhadap penyebab insiden tersebut.
"Untuk saat ini, armada Hornet F/A-18D telah dikandangkan sampai penyelidikan menentukan penyebab sebenarnya dari insiden tersebut," ujarnya dilansir media Malaysia, New Straits Times, Sabtu (23/8/2025).
"Masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan. Pesawat ini dilengkapi dengan pengumpul data, mirip dengan kotak hitam. Setelah ditemukan, kami akan menganalisis data untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Norazlan menambahkan bahwa Dewan Penyelidikan telah dibentuk dan akan segera memulai penyelidikannya, dengan laporan pendahuluan yang akan dirilis sesegera mungkin.
"Para penyelidik yang ditunjuk untuk penyelidikan dewan adalah petugas berpengalaman yang telah menjalani pelatihan khusus dalam penyelidikan kecelakaan," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, pesawat tempur F/A-18D Hornet milik Malaysia mengalami kecelakaan. Pesawat itu meledak setelah lepas landas.
Dalam video yang viral itu terlihat ada ledakan saat jet lepas landas. Ledakan terlihat sebanyak dua kali.
Angkatan Udara (AU) Malaysia, dilansir The Star, Jumat (22/8/2025), membenarkan kecelakaan itu. Jet tempur tersebut meledak pada Kamis (21/8) kemarin malam di Bandara Sultan Ahmad Shah di Kuantan
"Kami ingin menginformasikan kepada Anda tentang kecelakaan yang melibatkan F/A-18D Hornet pada pukul 21.05 (waktu setempat) tanggal 21 Agustus ," bunyi keterangan AU Malaysia.
Pilot dan Kopilot Selamat
Pilot dan kopilot dinyatakan selamat dalam kecelakaan ini. Keduanya berhasil menyelamatkan diri dari kecelakaan itu.
"Polisi dapat mengonfirmasi bahwa pilot dan kopilot dalam insiden ini telah dibawa ke RS Tengku Ampuan Afzan untuk pemeriksaan," ujar Kepala Polisi Pahang, Komisaris Datuk Seri Yahaya Othman dilansir media lokal Malaysia, Bernama.
Menurut laporan media lokal New Straits Times, dua personel militer Malaysia -- yang diidentifikasi sebagai Mohamad Azhar Alang Kamarudin (34) dan Mohammad Izzudin Mohamad Salleh (28) -- berhasil melontarkan diri dari kokpit sebelum pesawat meledak dan menghantam daratan.
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan mesin jet tempur itu terbakar saat lepas landas. Angkatan Udara Malaysia mengatakan bahwa tindakan segera sedang diambil dan informasi terbaru mengenai insiden itu akan diumumkan pada waktunya.
Warga Dengar Ledakan Keras
Seorang saksi, Mazlan Abdullah (61), mengaku mendengar suara ledakan keras seperti serangan rudal di sekitar Bandara Sultan Ahmad Shah (Pangkalan Udara Kuantan). Kecelakaan jet itu terjadi pada Kamis (21/8) malam.
"Setelah ledakan pertama, saya melihat api di dalam area bandara dengan asap mengepul. Orang-orang di sekitar juga mencoba melihat apa yang terjadi," ujar Mazlan dilansir The Star, Jumat (22/8/2025).
Saat kejadian, Mazlan berada di sebuah warung makan di seberang pangkalan udara itu. Dia mendengar dua kali suara ledakan dan melihat api saat jet itu jatuh.
"Ketika saya melihat ke arah lapangan terbang, ada api. Kemudian terjadi ledakan kedua yang menyebabkan api semakin membesar dan tercium bau terbakar," katanya.
Saksi lainnya bernama Khairul Azli Syahmie Abdul Aziz (26), mengatakan ia juga mendengar ledakan dari rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter hingga 1 kilometer dari lokasi kejadian. Saat itu dia mengira Angkatan Udara sedang melakukan latihan.
"Ketika saya kemudian melihat di media sosial bahwa sebuah jet terlibat dalam insiden tersebut, saya tetap tidak pergi untuk melihatnya karena saya dan istri saya mengira itu hanya latihan militer. Terkadang tentara berlatih di sini, jadi kami sudah terbiasa mendengar suara-suara seperti itu," ujarnya.
Anwar Ibrahim Minta Penyelidikan Menyeluruh
Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim memerintahkan "penyelidikan menyeluruh" terhadap insiden jatuhnya jet tempur Angkatan Udara negara tersebut di bandara Kuantan, Pahang. Anwar mendoakan pemulihan cepat untuk dua personel militer Malaysia yang mengalami luka-luka dalam kecelakaan tersebut.
"Otoritas didesak untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengidentifikasi penyebab insiden tersebut dan memastikan langkah-langkah keamanan yang tepat telah diambil," kata Anwar dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (22/8/2025).
Dia mendoakan agar pilot dan kopilot segera pulih.
"Saya mendoakan agar kedua korban luka segera pulih dan segala hal terkait perawatan dan kesejahteraan mereka dimudahkan".