Petakan Daerah Terdampak Banjir Kalsel, Basarnas Kerahkan Helikopter

Petakan Daerah Terdampak Banjir Kalsel, Basarnas Kerahkan Helikopter

Rahmat Fathan - detikNews
Minggu, 17 Jan 2021 12:52 WIB
Jakarta -

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengerahkan helikopter untuk memantau daerah mana saja di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdampak banjir. Dari data yang didapat Basarnas, sebanyak 9.600 warga di Banjarmasin terdampak banjir ini.

"Tadi pagi kami memberangkatkan heli untuk melaksanakan searching di wilayah terdampak di Banjarmasin. Tadi pukul 10.29 sudah mendarat di Banjarmasin. (Helikopter) akan digunakan untuk melaksanakan searching dan pemantauan dari udara daerah mana saja yang terdampak," ujar Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji, di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021).

Suryo menyebut ketinggian banjir Kalsel ini bervariatif. Di Kecamatan Banjar, ketinggian banjir mencapai 2 meter (m).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data yang kami terima adalah 9.600 jiwa yang terdampak di Banjarmasin. Kemudian kurang-lebih sekitar 3 ribu KK. Saat ini di Kecamatan Tabalong itu ketinggiannya sudah mencapai 30 sampai dengan 60 sentimeter. Kemudian di Hulu Sungai Tengah ketinggian mencapai 30 cm," ungkap Suryo.

"Kemudian di Tanah Laut ketinggian masih tinggi, masih dilaksanakan evakuasi terus, (ketinggian) kurang-lebih sekitar 1 setengah meter, dan di Kecamatan Banjar ketinggian masih 1 sampai dengan 2 m," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Suryo menyebut Basarnas belum mendapatkan informasi mengenai warga yang hilang akibat banjir Kalsel ini. Meski demikian, Suryo menyarankan evakuasi warga lebih diutamakan guna mengantisipasi banjir susulan.

"Sampai saat ini belum ada (informasi mengenai warga hilang). Sifatnya yang di banjir Kalsel itu evakuasi korban dan dilaksanakan pengungsian. Saya berpendapat mungkin perlu dievakuasi dulu karena curah hujan masih tinggi. Khawatirnya surut, hujan datang lagi dengan intensitas yang tinggi, air akan naik lg. Itu kan muaranya dari hulu," papar Suryo.

Denny Indrayana sebelumnya juga mengusulkan pemantauan dari udara terhadap banjir Kalsel. Simak di halaman berikutnya.

Denny Indrayana turut memantau perkembangan penanganan banjir Kalsel. Denny menyebut ada daerah yang ketinggian banjirnya bertambah meski hujan tidak lagi mengguyur. Ada juga daerah yang perlu dipantau lewat udara.

"Update pada hari ini, hari Minggu tanggal 17 Januari 2021. Alhamdulillah di Banjarbaru tadi malam tidak turun hujan. Tetapi air rupanya masih turun dari ketinggian, sehingga di beberapa tempat justru makin dalam, seperti di daerah gambut dekat Banjarmasin," kata Denny, kepada wartawan, Minggu (17/1/2021).

"Dan tadi pagi, subuh, kami berusaha menuju ke Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Ibu kotanya, Barabai adalah salah satu kota yang paling terdampak dengan banjir besar, dan kami harus berputar balik, putar arah karena dua jembatan dikabarkan longsor, sehingga tidak bisa dilalui," imbuhnya.

Denny mengaku juga berkomunikasi dengan Kepala BNPB Doni Monardo serta Pangdam Mulawarman Mayjen Heri Wiranto. Menurutnya, pemerintah telah melakukan langkah-langkah evakuasi dan bekerja sama dengan relawan.

"Meski demikian, di beberapa titik saya dengar masih diperlukan evakuasi-evakuasi, karena daerah-daerah yang tidak terjangkau hanya dengan kendaraan biasa diperlukan perahu-perahu karet dan perlu juga dipertimbangkan evakuasi melalui udara di beberapa titik," sebut Denny.

Halaman 2 dari 2
(zak/zak)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads