Syarif mengaku para penyelundup sempat menjauhi kapal speedboat-nya yang dikuasai petugas Bea-Cukai setelah rekan mereka ditembak. Namun mereka kembali mengejar dan menyandarkan kapal pancungnya.
Terakhir, kapal para penyelundup baru berhenti mengejar kapal yang dikuasai petugas Bea-Cukai setelah petugas melepaskan tembakan peringatan lanjutan ke arah atas dan datang bantuan dua kapal patroli Bea-Cukai lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan keluarga seorang pengusaha di Kepulauan Riau (Kepri) melaporkan dugaan pembunuhan ke Polda Kepri. Terlapor adalah pihak Bea-Cukai.
"Dari surat tanda terima laporan, itu melaporkan ada dugaan tindak pidana pembunuhan. Pelapornya Bapak Arjuna, kalau tidak salah ini anak almarhum. Terlapornya Bea-Cukai," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhard saat dimintai konfirmasi detikcom, pagi tadi.
Harry menjelaskan pihak keluarga melaporkan hal tersebut pada Jumat (15/1). Polisi akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengautopsi jenazah pengusaha tersebut.
"Tadi malam, pihak keluarga itu sudah membuat laporan polisi ke Polda Kepri. Berdasarkan laporan polisi itu, akan kami lakukan autopsi," jelas Harry.
Ditanya soal kronologi tewasnya pengusaha tersebut, Harry menerangkan peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukum Polda Riau, bukan Polda Kepri, sehingga Harry enggan berkomentar lebih jauh.
"Kejadiannya di wilayah Riau, masuk di Tembilahan, bukan di sini (Kepri)," tutur Harry.
(aud/idh)