Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Ende saat ini membawa 30 ton bantuan berupa obat dan sembako ke wilayah terdampak gempa di Sulawesi Barat (Sulbar). Satu tim tenaga kesehatan (nakes) juga diikutkan ke Sulbar.
"Kita akan droping tenaga kesehatan, baik dokter maupun tenaga kesehatan yang lain, obat-obatan, dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan kesehatan masyarakat," kata Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari kepada wartawan di KRI Teluk Ende, Jumat (15/1/2021).
KRI Teluk Ende bertolak dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), sejak pukul 16.00 Wita dan dijadwalkan tiba di Lanal Mamuju, pada Sabtu (16/1). Benny mengatakan bantuan logistik terdiri atas bahan pokok, seperti beras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Logistik yang bisa kita tampung karena kita tidak punya banyak waktu. Kita membawa kurang-lebih 15 ton beras, 500-800 kilogram gula, air mineral baik dalam gelas maupun botol ataupun galon kita cukup banyak tadi. Mi sudah masuk, kurang-lebih 2 truk dan lain sebagainya. Total bisa sampai 30 ton," tutur dia.
Diketahui, bantuan nakes dan logistik di KRI Teluk Ende dijadwalkan bersandar di Lanal Mamuju. Dari titik tersebut bantuan akan didistribusikan ke korban gempa di Mamuju hingga Majene.
![]() |
Benny juga mengatakan operasi kemanusiaan melalui KRI Teluk Ende akan berlangsung sepekan ke depan. Namun estimasi waktu tersebut bisa diperpanjang.
"Kalau memang tujuh hari ke depan belum selesai, tentu nanti kita perpanjang sesuai dengan eskalasi yang diharapkan pemerintah provinsi setempat," katanya.
Selain KRI Teluk Ende, sambung Benny, KRI Soeharso juga tengah bergerak dari Surabaya ke Lanal Mamuju. KRI Soeharso nantinya akan berfungsi sebagai rumah sakit.
"Jadi satu kapal rumah sakit semua, di situ fasilitas kesehatan lengkap. Jadi besok korban dari siapa pun akan ditangani dokter-dokter di KRI Soeharso," pungkas Benny.
Hingga saat ini, dilaporkan ada 15 ribu warga mengungsi akibat gempa di Majene. Selain itu, tercatat 42 orang meninggal dengan rincian 34 orang di Mamuju dan 8 orang di Majene. Selain itu, dilaporkan sedikitnya 637 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi di Mamuju dan Majene.
Saat ini petugas gabungan masih melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban. Dilaporkan guncangan gempa juga mengakibatkan bangunan, termasuk kantor Gubernur Sulbar mengalami kerusakan.
Sebelumnya, BNPB juga mendistribusikan bantuan untuk korban gempa bumi di Mamuju dan Majene. Sebanyak empat helikopter dikerahkan untuk mendukung penanganan darurat, 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi.
Selain itu dikirimkan 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit light tower, 200 unit velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500 ribu buah masker kain, 700 pak mi sagu, dan 30 unit genset 5 kVA.