TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengirimkan Kapal Rumah Sakit KRI dr Soeharso-990 ke Mamuju, Sulawesi Barat. Kapal rumah sakit itu untuk membantu operasi kemanusiaan terkait gempa bumi M 6,2 yang terjadi di Mamuju.
Selain kapal rumah sakit, TNI AL mengerahkan personel kesehatan untuk membantu penanganan akibat gempa bumi tersebut. Personel yang dikirimkan adalah Batalyon Kesehatan (Yokes) 1 dan 2 Marinir.
"Selain kapal rumah sakit, juga akan disiapkan Batalyon Kesehatan (Yokes) 1 dan 2 Marinir untuk menggelar bantuan kesehatan. Sementara Batalyon Zeni 1 Marinir akan membantu pembersihan daerah terdampak ataupun pascagempa untuk rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dalam keterangan, Jumat (15/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) Makassar juga bergerak cepat mengirimkan ratusan ton bantuan logistik. Bantuan yang dikirimkan mulai dari beras, mi, air mineral, biskuit karton, sarden, telur, biskuit cabin, konserven, gula pasir, handuk, alat mandi, velbed, tenda lapangan, genset, motor trail, bensin, tempat makan.
Selain itu, bantuan berupa alat kesehatan dan obat-obatan serta alat komunikasi dari Gubernur Sulsel, Kemensos, Forkopimda hingga ormas serta masyarakat di Sulsel juga telah dikirimkan. Pengiriman logistik itu diangkut oleh KRI Teluk Ende-517 dari Dermaga Fasharkan Makassar, Jumat (15/1/2021).
Total personel Satgas dari Lantamal VI Makassar yang dikirim berjumlah 97 personel yang terdiri atas 60 personel Yonmarhanlan dan 37 personel dari Lantamal VI. Para personel gabungan itu untuk mendukung kegiatan SAR dan Kesehatan untuk korban gempa bumi di Mamuju dan sekitarnya.
Selain menimbulkan kepanikan warga, gempa ini merusak sejumlah fasilitas, seperti bangunan-bangunan kantor, termasuk Dermaga Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) patah dan rumah-rumah anggota TNI AL yang sebagian kondisinya hancur, sementara kondisi listrik dalam keadaan padam.
Untuk diketahui, gempa M 6,2 ini terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB. Pusat gempa ada di 2,98 LS dan 118,94 BT atau 6 km arah timur laut Majene-Sulbar, pada kedalaman 10 km.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) memperbarui data korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo (M) 6,2 di Majene dan Mamuju. Hingga kini total korban meninggal dunia menjadi 35 orang.
"Korban jiwa hingga saat ini untuk seluruh Sulawesi Barat (Sulbar) itu dari wilayah Majene dan Mamuju 35 meninggal dunia," ujar Kepala BPBD Sulbar Darno Majid kepada detikcom, Jumat (15/1/2021).
Darno mengatakan korban jiwa saat ini terdata masih dari wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.
"Rinciannya 9 meninggal di Majene, 26 di Mamuju," katanya.
(ibh/imk)