Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR) John Wempi Wetipo menceritakan momen peninjauan jalan longsor di rute Jayapura-Wamena, Papua. Saat itu, John Wempi bersama rombongan sempat dihadang anggota TNI.
John Wempi melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama rombongan kecil. Saat itu rombongan tidak memakai pengawalan aparat karena peninjauan dilakukan secara tertutup.
Peninjauan jalan trans Papua yang longsor itu dilakukan pada Senin (10/1/2021). Berjalan 100 kilometer dari Kota Jayapura, rombongan Wamen PUPR lalu melintasi Pos Koramil 1701-05/Waris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka diberhentikan sejumlah anggota TNI dan diperiksa. Peristiwa itu terjadi di Distrik Waris, Kabupaten Keerom, sekitar pukul 08.00 WIT.
![]() |
Sejumlah anggota TNI menanyakan identitas rombongan, termasuk John Wempi. Pemeriksaan dilakukan dengan ketat. Meski sudah diberi tahu ada Wamen PUPR dalam rombongan, anggota TNI tetap melakukan pemeriksaan dengan meminta kaca mobil diturunkan.
"Kok kami tidak diberitahu kalau Bapak mau lewat," kata komandan jaga, Kopral Meryanto, dalam keterangan yang diterima, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: 2 BTS di Puncak Papua Diduga Dibakar KKB |
"Kami tidak perlu memberi tahu karena kami mau meninjau jalan yang rusak," jawab John Wempi.
Salah satu anggota TNI juga sempat menegur wartawan yang ikut dalam rombongan yang mengambil gambar. Setelah pengecekan dilakukan, rombongan diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
"Kamu sudah berapa lama bertugas di sini?" tanya John Wempi.
"Sudah lima bulan," jawab Kopral Meryanto.
Berdasarkan keterangan dari sopir lintas Jayapura-Wamena, jalur ini memang memiliki catatan keamanan. Pada 2021, terjadi penembakan di km 100 oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang saat itu dipimpin Lambert Pekikir. Sebelumnya, pada 2009, terjadi penembakan yang diduga kelompok Jefry Pagawak.
![]() |
Kondisi ini menyebabkan penjagaan ketat dilakukan di wilayah ini. Hampir tiap lima 15 kilometer ada pos-pos TNI di pinggir jalan. Selain menjamin keamanan, pos TNI ini memeriksa minuman keras dan barang terlarang lainnya.
Dalam perjalanan, Wamen PUPR dan istri sempat memberhentikan mobilnya dan menyapa anak-anak SD yang akan masuk sekolah. Internet belum ada di Waris, sementara jaringan kabel optik sudah terpasang di pinggir jalan.
"Kalian ini nanti mau jadi apa?" tanya John Wempi.
Anak-anak sekolah itu tertawa malu sambil menjawab bermacam-macam. Sepertinya anak-anak di Distrik Waris ini belum tahu bahwa John Wempi yang asli orang Papua adalah seorang wakil menteri.
(jbr/nvl)