Peristiwa pembakaran dan pengepungan pesawat perintis milik Mission Aviation Fellowship (MAF) dengan registrasi PK-MAX masih menyisakan misteri. Jejak kelompok pria yang menggunakan senjata api laras panjang masih diburu polisi.
Awalnya pembakaran pesawat MAF terjadi di Bandara Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (6/1/2021). Pesawat tersebut dipiloti WN Amerika Serikat (AS) atas nama Alex Luferchek.
Pesawat MAF itu berangkat dari Bandara Nabire dengan membawa 2 penumpang. Pesawat itu ternyata disewa oleh 2 penumpang ini. Tujuannya ke Pagamba (bandara perintis milik MAF) di Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesaat setelah berhasil mendarat tiba-tiba datang sekelompok orang bersenjata api (senpi). Setidaknya ada 10 orang dengan senpi laras panjang dan pendek yang mengepung pesawat perintis itu.
![]() |
Sekelompok orang yang diyakini adalah KKB itu lantas meminta sang pilot untuk turun dari pesawat. Mereka juga sempat melepaskan tembakan ke udara.
"Keterangan yang diperoleh dari pilot bahwa, saat pesawat mendarat di Bandara Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga, tiba-tiba keluar 10 orang lebih dengan membawa senjata laras panjang dan pendek, dan meminta pilot untuk duduk di samping pesawat," kata Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, di Timika, Papua, Jumat (8/1/2021).
Para anggota KKBitu kemudian menjarah barang bawaan dan membakar pesawat. Baru setelah itu mereka membakar pesawat MAF tersebut.
Dugaan awal, KKB memang sudah merencanakan aksinya. Polisi pun menduga pesawat registrasi PK-MAX itu memang membawa bahan makanan.
Pembakar Pesawat MAF Sudah Diidentifikasi
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengutuk keras kejadian pembakaran pesawat milik misionaris yang kerap melayani warga Papua.
Irjen Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya akan terus mendalami para pelaku pembakaran pesawat MAF di Intan Jaya, Papua.
![]() |
Ia menegaskan akan terus memburu para pelaku pembakaran pesawat itu.
Menurutnya, saat ini para pelaku sudah teridentifikasi. Para pelaku merupakan kelompok pemuda yang karena telah memiliki senjata api, dengan kemauannya melakukan teror.
Paulus menambahkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait orang yang menyewa pesawat MAF. Ternyata mereka adalah warga setempat yang sedang membawa bahan makanan.