Identifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih terus dilakukan. Polri menegaskan proses identifikasi tak dilakukan terburu-buru meski sedang pandemi COVID-19.
"Memang kami tidak tergesa-gesa. Misalnya kami dapet 30 kantong, 30 kantong harus kami kerjakan hari itu juga karena masa COVID ini kita tidak boleh terlalu lama di kamar jenazah," kata Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr Ratna, saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), Kamis (14/1/2021).
Hal ini, kata Ratna, karena ada jenazah pasien COVID-19 di RS Polri. Dia menjelaskan petugas yang melakukan proses identifikasi korban Sriwijaya Air pun tidak boleh terlalu lama di ruang jenazah.
"Jadi kita tidak boleh terlalu banyak orang, tidak boleh terlalu lama, jaga jarak, durasi, gitu ya, ventilasi. Sehingga yang dikerjakan tadi pagi 17 kantong dengan sampel yang didapat untuk DNA 60," terangnya.
Dia menambahkan tidak semua sampel DNA bisa diambil untuk diidentifikasi dari body part yang diterima. Lanjutnya, identifikasi pun belum bisa dilakukan bila data antemortem dan postmortem belum lengkap.