Karung Pasir Tak Mampu Tahan Banjir di Jalan Martadinata Ancol

detikcom Do Your Magic

Karung Pasir Tak Mampu Tahan Banjir di Jalan Martadinata Ancol

Taufieq Renaldi Arfiansyah - detikNews
Rabu, 13 Jan 2021 09:47 WIB
Karung tidak bisa menahan banjir di Jalan R.E Martadinata, Ancol, Jakarta Utara
Karung tidak bisa menahan banjir di Jalan R.E Martadinata, Ancol, Jakarta Utara (Taufieq Renaldi Arfiansyah/detikcom)
Jakarta -

Air masih terlihat menggenangi ujung jembatan Badan di Jalan RE Martadinata, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Karung pasir tidak kuat menambal kebocoran tanggul Kali Ancol tersebut.

Pantauan detikcom pukul 09.05 WIB, Rabu (14/1/2021), terlihat air masih menggenangi jembatan, sementara cuaca masih mendung. Air masuk dari lubang-lubang di tanggul, khususnya di bagian dekat jembatan.

Volume air tidak sebanyak sebelumnya sehingga genangan tidak terlalu mengganggu laju kendaraan yang melewati jembatan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karung pasir yang digunakan untuk menutup lubang agar air sungai tak masuk ke jembatan masih belum efektif. Terlihat air masih masuk melewati karung pasir dan beberapa lubang yang lain.

Hanya, adanya karung pasir dapat meredam jumlah volume air yang masuk ke area jembatan dan jalan, sehingga volume air yang menggenang tidak sebanyak sebelum adanya karung pasir tersebut.

ADVERTISEMENT

Terlihat juga petugas Dinas Sumber Daya Air(SDA) DKI Jakarta yang sedang bekerja menambal lubang di jembatan. Para pekerja mempersiapkan bahan konstruksi seperti batu dan semen.

Air sungai Ancol terpantau sudah sejajar dengan jembatan. Ketinggian Sungai Ancol inilah yang membuat genangan di Jalan RE Martadinata.

Lihat juga video '3 Daerah di Sumbar Terendam Banjir, Begini Penampakannya':

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, ada warga bernama Sanuri yang bersaksi bahwa Jl RE Martadinata ini sudah sebulan terendam banjir akibat luapan Kali Ancol di pagi hari, dan surut saat sore. Warga meminta pemerintah segera mencari solusi.

Sanuri menyebut beberapa kali terjadi pengecoran dan peninggian pinggir kali. Namun kebijakan itu tidak mengubah keadaan.

"Lagi-lagi cor, lagi-lagi cor, tetap saja namanya air makin tambah tahun makin tinggi gitu airnya," ucapnya kepada detikcom di lokasi, Kamis (7/1/2021).

Kemudian, warga Kebon Sayur, Apon Taspun (49), bercerita, banjir bisa sampai ke permukiman. Sebenarnya banjir ini bukan hanya karena hujan, tapi juga karena air laut pasang. Maklum, lautan tak jauh dari sini.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads