Lama tak terdengar kabar, kini beredar lagi informasi tentang keberadaan Harun Masiku. Pria yang menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu telah meninggal dunia. Benarkah?
Awalnya kabar tentang Harun Masiku itu disampaikan Koordinator MAKI Boyamin Saiman. Dia mengklaim menerima informasi kalau Harun Masiku telah meninggal. Dia menyebut mendapat informasi akurat dari jaringannya mantan intelijen.
Saat dimintai konfirmasi detikcom, Boyamin menyuruh detikcom mengutip pernyataan dia dalam sesi wawancara di akun YouTube Karni Ilyas, Karni Ilyas Club. Di video dengan judul 'BOYAMIN SAIMAN 'DETEKTIF PARTIKELIR' HARUN MASIKU SUDAH MENINGGAL !?' Boyamin bercerita soal keyakinannya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohon diambil dari itu saja. Karena khawatir tidak lengkap," ujarnya saat dihubungi, Senin (11/1).
Beberapa kali Boyamin menyampaikan ada dugaan Harun Masiku telah meninggal. Karni Ilyas bertanya soal pandangannya tersebut.
"Jaringan saya menyebutkan Harun Masiku sudah tidak ada atau meninggal tanda kutipnya, tidak tahu seperti apa," ucap Boyamin.
Menurut Boyamin, informasi itu diberikan bukan oleh informan sembarangan. Dia menyebut jaringannya itu jaringan terbaiknya.
"Jaringan terbaik saya loh. Jujur ada beberapa pensiunan di lembaga intelijen. Beberapa mengatakan ke saya, itu (Harun) sudah meninggal," katanya.
Dia mengatakan tidak ada pembantahan atau informasi lain. Jadi, dia meyakini hal tersebut.
"Yakin karena tidak ada informasi sebaliknya kan. Kalau bicara keyakinan boleh. Kalau mengatakan, 'Itu sudah meninggal,' salah. Bisa dituntut keluarganya," ujarnya.
"Ada dua orang yang mengatakan. Pensiunan itu (intelijen), yang bisa akses ke beberapa jaringan. (Harun) sudah nggak ada," ujarnya.
Karni Ilyas lalu bertanya apakah Boyamin sudah mengkonfirmasi informasi tersebut kepada keluarga Harun Masiku. Bonyamin menyebut belum dengan beberapa pertimbangan.
"Nggak (konfirmasi). Saya dengar teman di Makassar, (Harun) relatif sudah jarang pulang ke Makassar. Komunikasi tidak intens. Katanya loh," ucapnya.
"Saya tidak tega bertemu keluarganya karena semakin, misal itu tak ada kabar, persepsi saya sudah meninggal, membuat mereka sedih," sambungnya.
Setelah itu, Karni Ilyas bertanya, jika Harun Masiku sudah meninggal, meninggal karena sakit atau dibunuh. Boyamin menduga Harun dibunuh oleh seseorang.
"Persentase lebih banyak ke yang kedua (dibunuh). Karena umurnya di bawah saya. Track record (dari) teman, (Harun) tak pernah sakit," ucapnya.
Tapi Boyamin tidak menyebut siapa yang membunuh Harun. Dia mengaku belum mendapat informasi.
"Detektif swasta saya belum mampu harus omong siapa. Masyarakat bisa menduga-duga siapa. Biarlah imajinasi liar di otak kita masing-masing," ucapnya.