Ketua Komisi III DPR Herman Herry berbicara soal sosok yang diharapkan menjadi calon Kapolri. Herman berharap sosok itu bisa menyatukan senior dan junior di lingkup internal Polri.
"Saya kira, nama-nama yang disebutkan para jenderal bintang tiga, tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya tidak etis menyebut, semua kami kenal, karena saya sudah 16 tahun di Komisi III," kata Herman Herry di kompleks gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Komisi III merupakan mitra kerja Polri. Sosok Kapolri kelak, menurut Herman, diharapkan yang bisa menyatukan internal Polri dalam arti tak ada lagi jarak antara senior dan junior
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya, semua yang diajukan punya kelebihan-kelebihan kok, tapi tentunya, sosok ke depan yang kita harapkan sosok yang bisa menyatukan Polri. Menyatukan internal Polri, untuk menyatukan internal Polri, tentu mudah-mudahan senior-junior bisa disatukan," ujar politikus PDIP itu.
Selain itu, Herman ingin Kapolri menjadi pemimpin semua personel Polri. Legislator asal NTT ini berharap tak ada lagi kelompok atau blok dalam tubuh Korps Bhayangkara.
"Kemudian, tentu tidak ada lagi orangnya siapa, orangnya siapa, orangnya siapa, kelompoknya siapa, saya kira masyarakat dan media pasti denger kayak begitu, ini masuk satgas mana, ini orangnya siapa, ini bukan orangnya siapa, kami berharap ke depan figur Kapolri betul-betul menjadi seorang pemimpin yang negarawan, bisa membawa institusi ini promoter yang sebenernya," imbuhnya.
Sebelumnya, isu perihal Presiden Jokowi telah memilih satu nama untuk diajukan ke DPR RI sebagai Kapolri yang baru berembus di masyarakat. Menurut Menko Polhukam Mahfud Md, Jokowi memiliki cara tersendiri dalam memilih pejabat.
"Cara khas yang sering dilakukan Presiden dalam memilih pejabat: Meminta dibuatkan 5 draf surat pengusulan yang berisi nama-nama yang berbeda. Pada saat yang tepat beliau tandatangani salah satu, sedang draf surat yang tidak ditandatangani dimusnahkan. Jadi tak ada yang tahu kecuali setelah diumumkan secara resmi," kata Mahfud lewat akun Twitter @mohmahfudmd, Selasa (12/1).
(rfs/gbr)