Polisi membubarkan kerumunan pengunjung di Waterboom Cikarang, Kabupaten Bekasi. Polisi mengatakan, penyebab timbulnya kerumunan karena pengelola membuat kebijakan diskon tiket menjadi Rp 10 ribu per orang.
"Jadi kenapa sampai ramai? Itu pihak pengelola membuat kebijakan masalah dana masuk atau uang masuk," kata Kapolsek Cikarang Selatan Kompol Sukadi saat dihubungi detikcom, Senin (11/1/2021).
Menurut Sukadi, harga awal tiket masuk tempat tersebut dikenakan biaya sebesar Rp 95 ribu. Namun pengelola membuat kebijakan diskon hingga 90 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uang masuk yang biasanya Rp 95 ribu menjadi 10 ribu saja. Itu yang membuat masyarakat berbondong-bodong datang," terang Sukadi.
Dia menambahkan, banyak warga di luar Kabupaten Bekasi yang ikut mendatangi tempat tersebut. Pengunjung banyak yang berasal dari Bekasi Kota hingga Jakarta.
Selain itu, faktor pembelian tiket yang dilakukan secara daring membuat petugas kepolisian sulit untuk mengantisipasi pembludakan warga di Waterboom Cikarang.
"Dari pagi sebenarnya ada dua petugas kami lakukan pengamanan. Tapi orang kan sudah pada beli tiket secara online ya. Kita baru bisa bubarkan setelah ada laporan jam 1 (pukul 13.00 WIB)," ujar Sukadi.
Peristiwa tentang membludaknya pengunjung Waterboom Cikarang viral di media sosial. Dalam video viral tersebut terlihat warga memadati tiap sudut dari tempat tersebut.
Para pengunjung mulai dari anak-anak hingga orang tua terlihat memadati kolam renang. Mereka tampak menikmati fasilitas tempat tersebut tanpa memperdulikan protokol kesehatan.
detikcom juga sudah menghubungi pihak pengelola Waterboom Cikarang lewat sambungan telepon dan aplikasi perpesanan. Tetapi belum ada jawaban dari pengelola.
Simak juga video 'Picu Kerumunan, Turnamen Game Online di Parepare Dibubarkan Petugas':