Sosok Selebgram @erlanggs Pemalsu PCR Pernah Viral Gegara Prank Pocong

Sosok Selebgram @erlanggs Pemalsu PCR Pernah Viral Gegara Prank Pocong

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Jan 2021 15:43 WIB
Polda Metro Ungkap Pemalsuan Surat Swab
Erlanggs dan 2 tersangka pemalsu surat PCR ditangkap. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Selebgram @erlanggs atau Rangga atau EAD ditangkap polisi karena memalsukan surat hasil swab PCR untuk perjalanan ke Bali. Usut punya usut, selebgram @erlanggs pernah viral gegara prank pocong.

Berdasarkan penelusuran detikcom, selebgram @erlanggs atau Rangga ini diketahui memiliki nama lengkap Erlangga Alfreda Davian. Pada pertengahan April 2018, Erlangga Alfrena Davian juga sempat berurusan dengan polisi karena nge-prank pocong hingga bikin emak-emak jantungan.

Selebgram @erlanggs saat itu melakukan aksinya bersama sekelompok teman-temannya di sebuah gang di Gang H Beden, RT 10 RW 02, Kelurahan Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada malam Jumat, tepatnya 5 April 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam aksinya itu, selebgram @erlanggs atau Erlanggs berhasil menakut-nakuti warga yang melintas. Video aksi nge-prank @erlanggs dkk pun viral.

ADVERTISEMENT

Erlanggs minta maafErlanggs dkk minta maaf. (dok Ketua RT 10 Niman)

Erlangga bersama rekan-rekannya sudah merencanakan aksi prank itu. Salah seorang rekannya didandani seperti pocong untuk menakut-nakuti warga yang melintas.

Singkat cerita, mereka menakut-nakuti seorang ibu-ibu yang melintas di gang itu. Sontak ibu-ibu yang diketahui bernama Lilis (40) itu kaget hingga memarahi Erlangs dkk. Erlanggs dkk kemudian meminta maaf.

"Kita sorry banget buat ibu-ibunya," ujar Erlangga saat itu.

Lilis sangat menyesalkan ulah Erlangga dan teman-temannya karena bikin dirinya trauma. Dia juga mengaku kesehatannya menurun setelah dikerjai, tapi sudah agak membaik. Dia hanya merasa dadanya terkadang sesak.

Simak video 'Pemalsu Surat Hasil Swab PCR Catut Nama Perusahaan Lab dalam Aksinya':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selanjutnya kisah nge-prank Erlangga di halaman berikutnya

Dikatakan Lilis, Erlangga dan teman-temannya saat kejadian memang sudah minta maaf. Namun ia kesal karena menilai permintaan maaf tersebut tidak tulus.

"Dia bilang 'maaf-maaf' tapi sambil lihat ke HP-nya dia, nggak ngelihat ke saya, ngebelakangin saya. Kayak orang ngeledek semuanya. Nggak ada tata krama, kayak istilahnya, dia nggak punya dosa. Tapi biarinlah, Allah yang balas," ucap Lilis saat itu.

Kasus nge-prank pocong Erlanggs dkk saat itu sempat membuat pihak RT hingga polisi turun tangan. Meski begitu, kasus itu kemudian diselesaikan secara kekeluargaan dan Erlanggs dkk dihukum membersihkan taman.

Ketua RT 10 Niman mendatangkan Erlangga dan teman-temannya ke kediamannya di Gang H Beden pada Kamis (12/4/2018) malam. Hadir dalam pertemuan itu para orang tua pelaku, sejumlah ketua RT setempat, ustaz, dan tokoh masyarakat. Ibu yang jadi korban prank pocong, Lilis, juga hadir.

Niman menyebut orang tua Erlangga tidak hadir dalam pertemuan itu, sekaligus meralat ucapannya sebelumnya. Menurutnya, Erlangga mengatakan orang tuanya ada di Belanda, sementara dia tinggal di sekitar wilayah tersebut.

Erlangga dan teman-temannya dalam pertemuan itu mengaku salah dan minta maaf. Mereka berjanji tak akan mengulang perbuatan yang mengganggu ketenteraman warga. Hal tersebut dituangkan dalam pernyataan tertulis yang ditandatangani di atas meterai.

Erlangga dan teman-temannya juga bersedia menerima segala tindakan atau sanksi jika di kemudian hari mereka mengulangi perbuatannya. Jika mereka dipanggil polisi, mereka juga bersedia memenuhi panggilan tanpa melibatkan ketua RT setempat.

Supaya kapok, Erlangga dan teman-temannya juga diberi sanksi membersihkan taman. Taman tersebut adalah taman RT 010 RW 02 yang berada persis di jalan depan Gang H Beden.

"Saya minta bersihin taman itu karena gini, permasalahan kan sudah selesai, cuma viral itu kan sudah nyebar, ya sudah sebagai hukumannya bersihkan saya punya taman. Taman itu yang pas mau masuk ke gang depan Akademi Perawatan, sepanjang jalan itu kan sudah tumpuk rumput liar, nah itu kita belum sempat kerja bakti, jadi kita suruh itu sampai nggak ada tanaman liar dan mereka bersedia," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads