Aksi penyerbuan Gedung Capitol AS oleh ratusan pendukung Presiden Donald Trump menjadi perhatian dunia, termasuk Indonesia. Warga Negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS) diimbau tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Awalnya, kongres senat AS untuk mengesahkan kemenangan Biden diwarnai aksi kerusuhan. Kericuhan terjadi saat pendukung Trump memaksa masuk ke gedung Capitol, tempat kongres digelar.
Kerusuhan baru mereda setelah jam malam yang diberlakukan di Washington aktif. Namun, akibat kerusuhan tersebut, seorang wanita dikabarkan tewas tertembak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi peristiwa itu, Komisi I DPR RI mengimbau WNI di AS untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
"Mengimbau agar WNI kita di AS tetap tenang tidak terprovokasi dalam politik dalam negeri AS," kata Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).
Meutya menilai selama ini AS dianggap sebagai negara yang memiliki sikap demokrasi dan keamanan yang tinggi. Ia pun mengaku kaget serta menyayangkan aksi rusuh terjadi menimpa Gedung Capitol, AS.
Ketua DPP Partai Golkar itu berharap kerusuhan di AS dapat segera diatasi. Sebab, menurut dia, aksi rusuh berpotensi mengganggu kerja sama AS dengan banyak negara, termasuk Indonesia.
Hendropriyono Sebut Pendukung Trump Kampungan
Guru besar ilmu intelijen negara Jenderal (Purn) AM Hendropriyono menyebut upaya pendukung Trump yang menghentikan kongres pengesahan kemenangan Joe Biden di Gedung Capitol sebagai tindakan kampungan.
"Pengikut Trump kemarin menyerbu gedung Capitol AS menghentikan penghitungan electoral college kemenangan Joe Biden. Aksi kampungan yang tidak mencerminkan nilai ideologi yang dijunjungnya itu," kata Hendropriyono kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).
Hendropriyono meyakini ada dukungan finansial di balik upaya pendukung Trump menghentikan kongres pengesahan kemenangan Biden.
Pimpinan DPR RI Prihatin Rusuh Pendukung Trump
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menyampaikan keprihatinan DPR atas aksi rusuh pendukung Trump.
"DPR RI turut prihatin tindakan anarkis oleh pendukung kandidat tertentu terhadap rumah parlemen (Capitol Hill) yang berdampak pada diskursus supremasi hukum Amerika. Tindakan para demonstran sangat tidak terpuji serta tidak dapat di benarkan. Amerika Serikat adalah negara yang memiliki fondasi demokrasi yang sangat kuat, sehingga sangat disayangkan tindakan anarkis yang terjadi oleh sekelompok kerumunan," kata Azis dalam keterangannya, Kamis (7/1/2021).
Azis berharap legitimasi proses Pilpres AS dapat segera diatasi. Wakil Ketua DPR bidang politik dan keamanan itu berharap penyelesaian dapat dilakukan secara demokratis.
Waketum Partai Golkar itu menilai aksi rusuh dalam mengemukakan pendapat merupakan tindakan melawan hukum. Azis menuturkan demokrasi harus dibangun berdasarkan prinsip kesopanan, kehormatan, hingga hukum.
Selain itu, Azis menegaskan isu Pilpres AS adalah urusan internal Negari Paman Sam. Ia juga menghargai upaya Presiden AS terpilih, Joe Biden, untuk mengemban amanah sebagai orang nomor satu di AS.