Para tunawisma atau gelandangan yang terjaring oleh Kementerian Sosial (Kemensos) dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat, untuk dibina. Bagaimana kondisi balai tersebut?
Dari pantauan detikcom di BRSEGP Pangudi Luhur, kompleks Depsos, Margahayu, Bekasi, Kamis (7/1/2020) pada pukul 10.00 WIB, terlihat tujuh gelandangan sedang berbicara dengan petugas Balai. Petugas tersebut sedang melakukan asesmen terhadap ketujuh gelandangan.
Tampak juga beberapa fasilitas keterampilan kerja, seperti alat las, peralatan dan perlengkapan montir motor-mobil, hingga peralatan hidroponik. Ada kegiatan aktivitas di area bengkel mobil dan aktivitas pembuatan pupuk di area hidroponik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain fasilitas keterampilan, tampak area poliklinik, lapangan olahraga, musala, area parkir, dan dua unit bus milik BRSEGP Pangudi Luhur.
![]() |
Masih berdasarkan pengamatan detikcom, fasilitas lainnya di Balai adalah gedung asrama. Secara umum tak tampak aktivitas baik penghuni maupun pengelola Balai yang ramai.
BRSEGP sebelumnya menjadi sorotan setelah pihak Kementerian Sosial mengatakan gelandangan yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini di pinggir Jalan Thamrin, Jakarta Pusat (Jakpus), akan dibina di BRSEGP Pangudi Luhur.
"Iya, dibawa ke Pangudi Luhur. Dibawa karena mereka juga bersedia untuk diberi vokasional," ujar Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos Herman Koswara saat dihubungi, Rabu (6/1).
Sampai pukul 11.42 WIB, belum ada pihak Balai yang menemui detikcom untuk diwawancarai.
![]() |