Ramdhan mengatakan kedua terduga teroris ini pernah membantu pelarian Andi Baso, seorang buron pelaku teror bom Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Andi Baso diyakini berada di Filipina Selatan.
Selain itu, keduanya berperan dalam kasus bom bunuh diri di gereja di Filipina. Bom bunuh diri tersebut dilakukan pasangan suami-istri bernama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jolo, Filipina," kata Ramdhan.
Sebelumnya Polri mengungkap bahwa pasutri ini dibawa masuk ke Filipina secara ilegal oleh Andi Baso. Mereka bergabung dengan kelompok teroris di Filipina Selatan pada Desember 2018. Ketiga orang ini diketahui sama-sama berasal dari Makassar.
Rullie dan Ulfah merupakan deportan dari Turki pada Januari 2017 karena bergabung ISIS. Polri dan kepolisian Filipina awalnya hanya mengantongi hasil pemeriksaan lima tersangka bom bunuh diri yang menginformasikan pelaku diduga WNI.
Identitas kedua pasutri pelaku bom bunuh diri terungkap setelah penangkapan anggota JAD Kaltim bernama Yoga dan JAD Sumatera Barat bernama Novendri.
(jbr/idh)