"Mereka langsung mencabut (volume konektor) dari dudukannya, ini kan diikat oleh ada klem, klemnya dicabut, dan kabelnya langsung digunting sehingga alat pengontrol ini menjadi lepas," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Arie Ardian saat konferensi pers di Polsek Cakung, Jalan Raya Bekasi, Jaktim, Selasa (5/1/2021).
Sebelum mencuri volume konektor, para pelaku melakukan pemantauan selama beberapa hari. Ketiga pelaku kemudian memanjat pagar Stasiun Gas Pulo Gebang untuk melakukan pencurian volume konektor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi para pelaku ini melihat kelemahan dari pengawasan di sana. Mereka sebelumnya beberapa hari sudah memantau lokasi yang akan dilakukan pencurian oleh mereka. Begitu aman pada pagi hari pukul 05.00 WIB, mereka masuk dan langsung mencabut (volume konektor), ya," terangnya.
"Kemudian pelaku Nano Saputra alias Nano turun dari motor dan melompat pagar BRC dan membuka volume konektor dan dimasukkan ke dalam jok motor," ujarnya.
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari tangan para pelaku. Polisi mengungkapkan nilai volume konekter tersebut puluhan juta.
"Adapun barang bukti yang kita sita, yang pertama adalah tang dan pemotong besi. Yang kedua adalah volume konektor, ini yang nilainya kurang-lebih Rp 40 juta," kata Kombes Arie.
![]() |
Bagian pipa yang dicuri itu digunakan untuk menyalurkan gas ke kebutuhan industri. Bila dicuri, lanjutnya, sangat membahayakan.
"Ya (volume konektor) ini untuk industri, disalurkan untuk kebutuhan industri. Dan ini tentunya sangat membahayakan, tadi untung kita bisa bergerak cepat, dari PGN juga bisa bergerak cepat dan bisa kita lokalisir dan sudah bisa kita amankan," tuturnya.
Kombes Arie sempat bertanya ke pelaku Muhammad Dicky Saputra. Dicky mengaku tidak mengetahui bahwa volume konektor yang dicurinya membahayakan.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya: