Temuan puing logam di bibir pantai menggegerkan masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah. Pasalnya puing logam tersebut diduga badan pesawat AirAsia.
Puing logam tersebut ditemukan oleh warga di pantai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Puing diduga badan pesawat itu ditemukan di Pantai Dusun Teluk Raggau, Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Kalteng, Senin (4/1) sore. Polisi mendapat informasi penemuan puing badan pesawat itu dari seorang warga bernama M Yusuf.
"Adapun yang menemukan diduga puing badan pesawat adalah masyarakat pantai Dusun Teluk Ranggau, Desa Sungai Cabang (seberang Teluk Bogam), Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, dan lokasi penemuan di Pantai Dusun Teluk Ranggau," kata Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yusuf, lanjut Hendra, penemuan diduga puing badan pesawat karena di pantai tersebut sedang musim gelombang. Jadi, tidak tertutup kemungkinan diduga puing pesawat tersebut hanyut terbawa arus hingga sampai ke Dusun Teluk Raggau.
"Hasil koordinasi sementara dengan pihak KSOP, direncanakan malam ini Tim dari Polsek Kumai, Satpolair, dan KSOP Kumai akan meninjau ke lokasi tempat penemuan diduga puing badan pesawat dengan menggunakan kapal speed dari KSOP dan kemudian akan menarik puing badan pesawat tersebut ke Dermaga Pelabuhan KSOP Kumai dengan menggunakan Tongkang yang disiapkan oleh KSOP Kumai," ujarnya.
Simak selengkapnya soal puing logam tersebut.
Puing tersebut rencananya ditarik menggunakan tongkang yang disiapkan KSOP Kumai. Puing tersebut ditemukan di Pantai Dusun Teluk Raggau, Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar, Kalteng, pada Senin (4/1) kemarin.
Polisi mendapat informasi penemuan puing badan pesawat itu dari seorang warga bernama M Yusuf. Diduga puing tersebut terbawa gelombang hingga akhirnya ditemukan di pantai.
"Menurut Saudara M Yusuf penemuan diduga puing badan pesawat di Dusun Teluk Raggau Desa Sugai Cabang karena di pantai tersebut sedang musim gelombang, tidak menutup kemungkinan diduga puing pesawat tersebut hanyut terbawa arus hingga sampai ke lokasi Dusun Teluk Raggau," ujar Kombes Hendra.
Tim gabungan pun hingga saat ini masih menganalisa terkait temuan puing logam tersebut. Belum ada penjelasan apakah puing itu badan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh pada 2014 di perairan Selat Karimata atau bukan.
"Jadi tim kami sedang ke lapangan bersama instansi terkait. Untuk hasilnya belum bisa karena mereka masih ada di TKP. Jadi untuk sementara puing-puing tersebut kita amankan di TKP," kata Dirpolair Polda Kalteng Kombes Pitoyo Agung Yuwono saat dihubungi detikcom secara terpisah.
"Kemudian kita akan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan apakah puing itu benar atau tidak, atau puing apa, kita kan nggak berani menduga. Yang bisa kan instansi terkait yang kompeten," imbuhnya.
Pitoyo Agung mengatakan kesimpulan akan diambil dari rapat gabungan. Kemungkinan masih ada puing lain atau tidak juga dibahas, termasuk mencari saksi yang pertama melihat.
"Nanti apakah ada kemungkinan puing-puing lain di sekitar TKP atau tidak, karena kan TKP dengan jatuhnya AirAsia itu kan cukup lumayan jauh," ujarnya.
Di puing yang ditemukan itu belum terlihat ada tulisan sebagai penanda. Tim akan coba melihat lagi.
"Nanti kita coba gulingkan, ada tulisan atau tidak," ujarnya.
Simak selengkapnya keterangan KNKT soal temuan puing logam.
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga turut mengirimkan tim untuk mengecek puing logam diduga badan pesawat. KNKT akan memastikan puing logam tersebut.
"Kita lagi mau kirim orang ke sana, hari ini berangkat dari Jakarta untuk memastikan itu punya siapa. Apakah benar itu pesawat? Terus kalau benar, ini pesawat siapa? Itu yang akan dikonfirmasi. Kita kirim dua orang ke lokasi," kata Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo saat dihubungi.
Nurcahyo mengaku pihaknya telah menerima informasi penemuan puing tersebut pada Senin (4/1). Selanjutnya puing logam yang saat ini ditarik ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kumai itu akan dianalisis lebih lanjut.
Sempat beredar kabar puing tersebut merupakan bagian potongan dari pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata pada 2014. Nurcahyo mengatakan hal itu baru dapat dipastikan setelah pengecekan dilakukan.
"Kalau bisa, ya. Tapi apakah itu AirAsia atau bukan, kalau bukan AirAsia, itu milik siapa. Itu yang mau kita cari tahu," kata Nurcahyo.
"Tidak ada cat, tidak ada logo. Kita juga belum tahu," imbuhnya.