"Proses vaksinasi sudah memasuki tahapan yang penting di awal tahun ini, yaitu pengaplikasian vaksin COVID-19. Saya berharap semua pihak menaati tahapannya dengan tertib," ujar Lestari dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021).
Saat ini, kata dia, vaksin COVID-19 sudah didistribusikan ke sejumlah provinsi untuk diaplikasikan kepada para tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.
Namun, vaksin COVID-19 itu belum memiliki izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), yang saat ini sedang menganalisis data uji klinis tahap III terhadap vaksin produksi Sinovac yang sudah didistribusikan tersebut.
"Langkah pengaplikasian vaksin COVID-19 tersebut harus melalui tahapan yang sesuai dengan tata kelola vaksinasi yang ada," tuturnya.
Lebih dari itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menegaskan para pemangku kepentingan juga harus memastikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keandalan vaksin tersebut tetap tinggi.
Tentu saja, kata dia, hal itu harus terus dilakukan lewat sosialisasi yang masif terkait vaksin COVID-19 dan sosialisasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Upaya sosialisasi masif terkait vaksin dan vaksinasi itu bertujuan untuk mengikis berbagai keraguan yang dialami sejumlah kelompok di kalangan masyarakat," jelasnya.
Selain itu, diungkapkannya, pelaksanaan program vaksinasi nasional juga harus diatur secara teknis di lapangan agar tidak memunculkan klaster baru penularan virus Corona. Oleh karenanya, tempat dan waktu pelaksanaan vaksinasi harus dipersiapkan secara matang agar tidak menjadi media terjadinya kerumunan massa saat antre untuk mendapatkan vaksin.
Ia berharap dengan persiapan yang matang secara teknis, vaksin yang dinilai andal tersebut dapat diterima masyarakat sehingga pelaksanaan vaksinasi tahap pertama yang dimulai pekan kedua Januari 2021 bisa berjalan dengan baik. (prf/ega)