Viral jenazah pasien COVID-19 nyaris tertukar di RSUD Bogor. Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN, Intan Fauzi, menyayangkan serta prihatin atas kejadian tersebut.
"Saya terus terang sangat prihatin dengan apa yang terjadi di RSUD Kota Bogor, dan ini menurut saya adalah satu kesalahan yang tidak seharusnya terjadi dan terkait dengan layanan pelayanan fasilitas kesehatan," kata Intan Fauzi saat dihubungi detikcom, Selasa (5/1/2021).
Intan menilai perlu ada sanksi administratif yang diberikan oleh pemerintah setempat kepada pihak RSUD Bogor. Menurutnya, kejadian tersebut wajib diberikan pertanggungjawaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya harus ada sanksi administratif, baik terhadap oknum petugasnya karena keadaannya juga institusi rumah sakit, karena Kemenkes, kalau RSUD memang kan di bawah pemda ya, tapi kan secara regulator Kemenkes juga punya dirjen, yaitu Dirjen Yankes layanan kesehatan, sehingga menurut saya ini kealpaan besar dan wajib dipertanggungjawabkan oleh institusi rumah sakitnya," ujar Intan.
Intan pun mendorong agar pemda Bogor dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergerak merespons kejadian jenazah pasien Corona nyaris tertukar. Sebab, RSUD juga berada di bawah ranah pemerintah daerah Kota Bogor.
"Dan karena ini adalah RSUD di bawah pemda ya juga pemda, jadi menurut saya pemda Kota Bogor, kemudian karena ini menyangkut di bawahnya RSUD, lalu Kemenkes harus bertindak ini," ucapnya.
Dihubungi secara terpisah, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Putih Sari, juga menyayangkan kejadian nyaris tertukarnya jenazah pasien COVID-19. Ia menilai ada kesalahan manajemen di RSUD Kota Bogor itu.
"Saya menyayangkan hal tersebut terjadi. Ada yang salah terkait manajemen kamar jenazah rumah sakit tersebut karena menurut infonya hanya ada satu orang yang bertugas di bagian tersebut," ucapnya.
Putih berharap kejadian tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi semua rumah sakit. Ia kemudian menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian protokol kesehatan COVID-19 terhadap jenazah pasien COVID-19.
"Ini menjadi pembelajaran juga untuk RS lain di tengah kondisi pandemi sebagai badan layanan umum RS sebaiknya tidak menempatkan hanya satu orang petugas saja di bagian kamar jenazah karena prinsip kehati-hatian perlakuan protokol kesehatan terhadap jenazah COVID sangat penting," tuturnya.
Cerita jenazah pasien Corona di Bogor nyaris tertukar selengkapnya di halaman selanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial video keluarga pasien yang kecewa terhadap pelayanan RSUD Kota Bogor dalam penanganan jenazah COVID-19. Pihak keluarga bahkan menyebut jenazah keluarganya nyaris tertukar.
Video berdurasi 49 detik itu diawali suasana bagian belakang RSUD Kota Bogor dengan pengambilan video sambil berjalan. Dalam rekaman tersebut, terdengar suara si perekam yang mengeluhkan pelayanan RSUD Kota Bogor.
"Ini benar-benar sudah parah ya. Ini mamah saya sudah meninggal dari jam 12 malam sampai sekarang belum dibawa. Terus salah ngambil pasien lagi," kata seorang wanita dalam video itu.
Pihak RSUD Kota Bogor membenarkan adanya insiden terkait jenazah pasien COVID-19 yang nyaris tertukar. Pihak RSUD Kota Bogor juga telah meminta maaf kepada pihak keluarga.
Humas RSUD Kota Bogor, Taufik Rahmat, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu, 30 Desember 2020. Kala itu, terdapat beberapa pasien positif COVID-19 meninggal dunia di ruang isolasi rumah sakit. Taufik menyebut RSUD Kota Bogor telah meminta maaf kepada keluarga atas insiden tersebut. Menurut dia, semua permasalahan sudah selesai.
"Ini menjadi bahan evaluasi kami juga. Secara pribadi kami mengakui ada layanan yang kurang pas. Saya sampaikan permohonan maaf," katanya.