Jenazah Pasien Corona Nyaris Tertukar di Kota Bogor, Begini Ceritanya

Jenazah Pasien Corona Nyaris Tertukar di Kota Bogor, Begini Ceritanya

M. Sholihin - detikNews
Senin, 04 Jan 2021 23:35 WIB
Tim Satgas COVID-19 mengevakuasi jenazah pensiunan TNI yang ditemukan tewas di rumahnya di Klaten, Senin (2/11/2020).
Ilustrasi (Achmad Syauqi/detikcom)
Bogor -

Video keluarga pasien yang kecewa terhadap pelayanan RSUD Kota Bogor dalam penanganan jenazah COVID-19 beredar melalui aplikasi perpesanan. Pihak keluarga bahkan menyebut jenazah keluarganya nyaris tertukar.

Video berdurasi 49 detik itu diawali suasana bagian belakang RSUD Kota Bogor dengan pengambilan video sambil berjalan. Dalam rekaman tersebut, terdengar suara si perekam yang mengeluhkan pelayanan RSUD Kota Bogor.

"Ini benar-benar sudah parah ya. Ini mamah saya sudah meninggal dari jam 12 malam sampai sekarang belum dibawa. Terus salah ngambil pasien lagi," kata seorang wanita dalam video itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

D, perempuan yang melakukan perekaman sekaligus anak dari pasien yang meninggal, membenarkan rekaman video tersebut. Menurutnya, video tersebut direkamnya pada Rabu (30/12/2020) lalu, yakni setelah ia mendapat kabar bahwa ibunya meninggal di ruang isolasi RSUD Kota Bogor.

"Mamah saya meninggal hari Rabu, 30 Desember, jam 00.05 WIB. Jenazah mamah saya sampai jam 10 pagi baru bisa diambil dari rumah sakit. Sedangkan jenazah tidak boleh lebih dari 4 jam ya itu pun ada insiden ketuker jenazahnya," kata D, dikonfirmasi wartawan, Senin (4/1/2021).

ADVERTISEMENT

Awalnya, pihak keluarga tidak diizinkan untuk melihat jenazah karena terkait statusnya yang terkonfirmasi COVID-19. Namun, setelah perdebatan panjang, pihak keluarga akhirnya diizinkan melihat jenazah untuk terakhir kalinya. Namun alangkah kagetnya D dan keluarganya ketika jenazah yang ada di dalam peti ternyata seorang pria berkumis.

"Akhirnya sampai humasnya datang, boleh dilihat. Setelah dilihat ternyata bukan jenazah mamah saya, tapi laki-laki berkumis. Mamah saya belum diurus, mamah saya masih di ruang isolasi," ungkapnya.

"Bayangkan, apabila keluarga mengiyakan atau tidak melihat ini (jenazah). Ini siapa yang dibawa ke rumah? Siapa yang dikuburin? Siapa yang saya doain, saya tangisin? Masalahnya sudah clear, Allah Maha Besar, Allah memperlihatkan sendiri kepada humasnya sendiri seperti ini," sambung D.

Warga Leuwiliang, Kabupaten Bogor, itu mengatakan rumah sakit telah meminta maaf langsung kepada keluarganya atas kejadian tersebut. Termasuk persoalan dokumen kematian yang tidak sesuai.

Simak penjelasan pihak RSUD Kota Bogor di halaman selanjutnya.

"Rumah sakit mengakui kesalahan, humasnya dateng ke rumah, minta maaf. Setelah ini clear, ada lagi pendokumentasian kematian mamah saya ditulis hari Selasa, udah jelas Rabu. Saya bilang 'saya nggak mau tahu, ini penting loh', dia bilang 'siap'," tambahnya.

Dia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua ke depannya agar lebih baik. Terutama terhadap pasien status COVID-19.

"Bagi saya nggak masalah mamah saya meninggal karena COVID, karena bukan aib bagi saya. Saya sangat menerima apa pun. Yang saya sempat nggak terima ya itu. Ya semoga menjadi pembelajaran," tutup D.

Penjelasan Pihak RSUD Kota Bogor

RSUD Kota Bogor membenarkan adanya insiden terkait jenazah pasien COVID-19 yang nyaris tertukar. Pihak RSUD Kota Bogor juga telah meminta maaf kepada pihak keluarga.

Humas RSUD Kota Bogor, Taufik Rahmat, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu, 30 Desember 2020. Kala itu, terdapat beberapa pasien positif COVID-19 meninggal dunia di ruang isolasi rumah sakit, termasuk ibu kandung dari D.

Ia mengakui pihak keluarga pasien yang memberi tahu bahwa jenazah yang di dalam peti bukan jenazah keluarga mereka.

"Saya dikejar lagi oleh keluarga karena ingin melihat bagian muka jenazah. Setelah dibuka, ternyata bukan keluarganya, tapi laki-laki, sementara yang meninggal itu perempuan. Saya konfirmasi ke pemulasaraan apa yang terjadi, ternyata ada kesalahan pengambilan jenazah dari ruang isolasi," ungkap Taufik.

Taufik menyebut, RSUD Kota Bogor telah meminta maaf kepada keluarga atas insiden tersebut dan semua permasalahan sudah selesai.

"Ini menjadi bahan evaluasi kami juga. Secara pribadi kami mengakui ada layanan yang kurang pas. Saya sampaikan permohonan maaf," katanya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads