Menag: Di Negara Pancasila Tak Ada Diktator Mayoritas atau Tirani Minoritas

Menag: Di Negara Pancasila Tak Ada Diktator Mayoritas atau Tirani Minoritas

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Selasa, 05 Jan 2021 08:46 WIB
Menag Yaqut jadi inspektur upacara Hari Amal Bakti Kemenag ke-75 (Screenshot YouTube Kemenag RI0
Menag Yaqut jadi inspektur upacara Hari Amal Bakti Kemenag ke-75 (Screenshot YouTube Kemenag RI)
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menjadi inspektur upacara dalam peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama (Kemenag) ke-75. Dalam pidatonya, pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu menyampaikan pesan mengenai kerukunan umat beragama.

"Saudara-saudara yang berbahagia, peringatan Hari Amal Bakti tahun ini mengusung tema 'Indonesia Rukun'. Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju," ujar Gus Yaqut dalam video yang disiarkan langsung YouTube Kemenag RI, Selasa (5/1/2021).

Menurutnya, tanpa kerukunan, Indonesia akan sulit menggapai cita-citanya. Selain itu, kata dia, di negara berdasarkan Pancasila, tidak ada tempat bagi diktator mayoritas atau tirani minoritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas. Dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana seseorang dibatasi oleh hak orang lain. Pancasila adalah ideologi pemersatu yang merangkum nilai-nilai keindonesiaan," ucapnya.

Gus Yaqut mengatakan toleransi beragama di Indonesia selama ini dilakukan tanpa mengusik akidah. Menurutnya, kerukunan beragama tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.

ADVERTISEMENT

"Pengembangan toleransi dan kerukunan antar-umat beragama merupakan karya bersama para tokoh agama, para menteri agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa, toleransi dan kerukunan antar-umat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama. Pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak," ucapnya.

Terakhir, dia berharap wabah COVID-19 segera selesai. "Semoga pandemi COVID-19 sebagai ujian berat bagi bangsa kita dan kemanusiaan segera berlalu dan berakhir," katanya.

(man/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads