Pemprov DKI Jakarta kini menyiapkan ribuan lubang makam khusus COVID-19 di TPU Rorotan. Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan total ada 1.500 liang lahad yang disiapkan.
"TPU Rorotan sudah kami sampaikan, sudah kami siapkan dan juga sudah siap 1.500 petak makam. Ada tahapannya, 1.500 petak tahap dua nanti tambah lagi, sesuai dengan progres dan kesiapannya. Prinsipnya kita siapkan untuk COVID," kata Ariza kepada wartawan di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021).
Ariza mengatakan makam ini bukan hanya diperuntukkan untuk warga DKI. Meski demikian, Ariza tak merinci berapa persentase makam untuk warga DKI dan warga daerah lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya boleh saja, kalau nanti angkanya coba dicek di dinas pemakaman, berapa warga Jakarta, berapa warga luar Jakarta yang dimakamkan di Jakarta," kata Ariza.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya juga mengatakan telah menyiapkan lahan untuk pemakaman jenazah COVID-19 di Rorotan. Lahan yang disiapkan Pemprov DKI seluas 2 hektare (ha).
Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana ratusan miliar rupiah untuk menambah lahan pemakaman khusus COVID-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengatakan dana yang dianggarkan sebesar Rp 254 miliar.
Anies tidak menjelaskan secara rinci dana tersebut akan digunakan untuk membebaskan lahan di daerah mana saja. Menurutnya, lahan di TPU Rorotan saat ini masih dalam pematangan sehingga TPU Rorotan belum dapat digunakan sebagai tempat pemakaman khusus COVID-19.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Atas tanah TPU di Rorotan saat ini sedang dalam proses pematangan lahan, sehingga belum siap digunakan untuk pemakaman," katanya.
Diketahui, Pemprov DKI mengungkapkan dalam dua pekan, tingkat kematian pasien COVID-19 di Jakarta meningkat. Hal itulah yang menjadi salah satu dasar Pemprov DKI memperpanjang masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menyebut tingkat kematian akibat COVID-19 di DKI mengkhawatirkan dalam dua pekan terakhir. Ia menyebut dalam dua pekan angka kematian pasien COVID di DKI bertambah 247 orang.
"Tingkat mortalitas akibat COVID-19 juga terbilang mengkhawatirkan karena ada penambahan signifikan terhadap angka kematian akibat COVID-19, di mana pada 20 Desember 2020 total pasien yang meninggal sebanyak 3.087 orang dan dalam kurun waktu dua pekan bertambah menjadi 3.334 orang," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Minggu (3/1).
Tak hanya itu, ia mengatakan kasus Corona aktif di Jakarta juga mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir. Ia mengatakan ada penambahan sebesar 18 persen kasus aktif Corona di DKI.
"Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, persentase pertambahan total kasus aktif terkonfirmasi positif menunjukkan tren kenaikan. Per 2 Januari 2021, kasus aktif di Jakarta mencapai 15.471 kasus, meningkat 18% dari dua pekan sebelumnya yakni 13.066 kasus pada 20 Desember 2020," ujarnya.