Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyampaikan catatan terkait dengan kondisi HAM di Indonesia tahun 2020. Penanganan COVID-19 dan isu kekerasan di Papua turut menjadi sorotan Komnas HAM.
"Papua juga begitu sebagaimana kita ketahui bahkan Komnas HAM sudah menyelesaikan satu investigasi penyelidikan mengenai kasus Pendeta Yeremia, kemudian sekarang bahkan ditambahkan lagi, Komnas HAM dalam laporannya sebetulnya sudah mengindikasikan juga ada peristiwa kekerasan sebelum Pendeta Yeremia itu tadi, sekarang dibuka sendiri oleh pihak TNI bahwa ada orang sipil yang juga terbunuh," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik secara online, Rabu (30/12/2020).
Isu Papua yang dibicarakan Komnas HAM merupakan isu yang berkaitan dengan kekerasan dan konflik senjata di Papua. Kekerasan yang terjadi di Papua dinilai membuat situasi damai di Papua jauh dari harapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain juga ada proses kekerasan yang dilakukan OPM terhadap masyarakat atau pun konflik bersenjata dengan pihak TNI, sehingga situasi damai di Papua itu masih jauh dari harapan," kata Ahmad Taufan.
Secara umum di tahun 2020 sendiri praktik kekerasan masih mewarnai dinamika politik di Indonesia. Komnas HAM menilai, dalam praktik kekerasan di tahun ini tidak jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya.
"Kurang lebih bahwa ada kondisi umum yang itu kurang lebih sama dengan kondisi tahun 2019 praktik-praktik kekerasan yang timbul," lanjutnya
Sama dengan di Papua, Komnas HAM juga melihat banyak terjadi kekerasan saat konflik Agraria. Komnas HAM mengaku mendapat laporan terkait hal tersebut.
"Kemudian kekerasan ini masih juga masih mewarnai konflik-konflik agraria yang dilaporkan ke Komnas HAM maupun yang kami baca di media misalnya," lanjutnya.