Persiapan Sekolah Tatap Muka, Pemkot Padang Tes Swab Massal 12 Ribu Guru

Persiapan Sekolah Tatap Muka, Pemkot Padang Tes Swab Massal 12 Ribu Guru

Jeka Kampai - detikNews
Senin, 28 Des 2020 15:42 WIB
School students  using hand sanitizer after entering a classroom.
Ilustrasi sekolah tatap muka saat pandemi (Foto: Getty Images/izusek)
Padang -

Pemkot Padang mulai melakukan persiapan terkait sekolah tatap muka di tengah pandemi Corona (COVID-19) yang telah diizinkan pemerintah pusat digelar pada Januari 2021. Salah satu yang dilakukan Pemkot Padang adalah menggelar tes swab massal terhadap para guru.

"Salah satu persiapan yang kita lakukan menjelang sekolah tatap muka adalah mewajibkan tes swab untuk seluruh guru dan tenaga pendidik. Sudah lebih dari 12 ribu yang kita tes swab," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Habibul Fuadi, kepada wartawan, Senin (28/12/2020).

Tes swab akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Pemkot Padang menargetkan seluruh guru dan tenaga pendidik dari tingkat PAUD hingga SMP sederajat dites swab.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tes swab ini kami lakukan untuk memastikan seluruh guru di Kota Padang tidak terpapar COVID-19. Sampai hari ini, dari 12 ribuan yang sudah kita swab," ucapnya.

Dia mengatakan ada 69 orang guru yang positif Corona berdasarkan hasil tes swab. Mereka yang positif itu tersebar di beberapa kecamatan. Para guru yang positif Corona akan diisolasi hingga sembuh. .

ADVERTISEMENT

"Ada 69 kasus yang positif," kata Habibul.

sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengeluarkan kebijakan terkait sekolah tatap muka di tengah pandemi Corona. Nadiem memperbolehkan pembelajaran tatap muka dimulai pada Januari 2021.

"Pemerintah pada hari ini melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah, kanwil, atau kantor Kemenag untuk menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah di bawah kewenangannya," kata Nadiem Makarim dalam siaran YouTube Kemendikbud RI, Jumat (20/11).

Nadiem menyebut pihaknya sudah mengevaluasi hasil SKB empat menteri sebelumnya. Nadiem melihat hanya 13% sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka dan 87% masih belajar dari rumah.

Nadiem menegaskan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan selama pandemi Corona berdampak negatif terhadap siswa maupun orang tua. Salah satu dampak negatif itu adalah psikososial.

"Mulai Januari 2021, ada tiga pihak yang menentukan apakah sekolah itu boleh dibuka atau tidak. Yang pertama adalah pemdanya sendiri, pemda atau dalam situasi yang lain kanwil atau kantor Kemenag," ucap Nadiem.

Halaman 2 dari 2
(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads