Komnas HAM: Banyak Hoax Terkait Penyelidikan 6 Laskar FPI, Hentikan!

Komnas HAM: Banyak Hoax Terkait Penyelidikan 6 Laskar FPI, Hentikan!

Luqman Nurhadi Arunanta - detikNews
Senin, 28 Des 2020 12:12 WIB
Amiruddin Al Rahab
Amiruddin Al Rahab (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mencurahkan isi hatinya selama melakukan penyelidikan insiden penembakan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) pengikut Habib Rizieq Shihab. Komnas HAM mengaku kerap menemukan informasi atau berita bohong (hoax) seputar insiden penembakan itu di media sosial (medsos).

"Dalam kesempatan ini, juga kami ingin menyampaikan bahwa selama proses penyelidikan, Komnas HAM mendapatkan beberapa fakta karena tersebarnya informasi yang disebarkan banyak orang, sebagian besar hoax," kata Komisioner Komnas HAM, Amiruddin Al Rahab, saat jumpa pers di gedung Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakpus, Senin (28/12/2020).

Amiruddin menceritakan bahwa Komnas HAM menemukan sejumlah informasi atau berita hoax di medsos. Hoax itu yakni mencampuradukkan keterangan Komnas HAM dengan peristiwa yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah ini saya pikir, kami melihat adanya yang berupaya untuk mencampuradukkan antara berita atau keterangan yang disampaikan Komnas HAM dicampur aduk dengan keterangan yang lain. Atau keterangan Komnas HAM di peristiwa yang lain dicampur aduk dengan peristiwa yang lain lagi," ujarnya.

Padahal Komnas HAM hingga kini belum menyelesaikan penyelidikan insiden penembakan enam anggota Laskar FPI. Amiruddin mengatakan Komnas HAM terus menguji keterangan dan sejumlah barang bukti yang ditemukan.

ADVERTISEMENT

"Nah, jadi kami mengharapkan masyarakat supaya berhati-hati dengan hoax seperti ini. Karena sampai hari ini Komnas HAM masih dalam proses terus menguji semua keterangan dan bukti ini, sehingga kami betul-betul nanti bisa menyampaikan apakah peristiwa ini akan seperti apa bentuk riilnya itu, ini bukti-buktinya," ucapnya.

Selain menemukan informasi bohong, Komnas HAM menemukan sejumlah informasi yang menyerang Komnas HAM secara pribadi. Komnas HAM meminta cara-cara seperti itu dihentikan.

"Bahkan belakangan mulai apa? Semacam menyerang personal ya, Komnas HAM, yang disampaikan melalui media-media sosial. Saya pikir ini perlu dihentikanlah yang begini-begini, supaya masyarakat tidak bertambah bingung dengan persoalan seperti ini," imbuhnya.

Seperti diketahui, sebanyak 10 anggota laskar FPI terlibat kontak tembak dengan polisi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat sedang mengawal Habib Rizieq Shihab menuju Karawang. Empat anggota laskar FPI berhasil melarikan diri, sedangkan enam lainnya tewas.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal sebanyak 6 orang," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (7/12/2020).

"Yang empat lainnya melarikan diri," imbuhnya.

Kemudian, keluarga enam anggota laskar FPI yang tewas di Tol Jakarta-Cikampek menolak diperiksa sebagai saksi. Polri mengatakan penolakan tidak terlalu berpengaruh terhadap perkara.

"Tidak terlalu berpengaruh kepada materi perkara," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi melalui pesan singkat kepada detikcom, Selasa (22/12).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads