Program Ngobrol Sore Semaunya (NSS) memasuki episode 18. Kali ini Putri Tanjung bicara dengan Sandiaga Uno. Keduanya berbicara soal pengalaman Sandiaga menjadi cover boy hingga persoalan privasi.
NSS disiarkan dalam akun YouTube, CXO Media. Pada episode NSS 18, Kamis (24/12/2020), berjudul Sandiaga Uno: Mahasiswa Lulusan Terbaik Sampai Pernah Jadi Cover Boy.
Mulanya, Putri Tanjung membuka percakapan soal jadwal aktivitas Sandiaga Uno selama pandemi Corona. Meski sebagian besar aktivitasnya dilakukan secara virtual, namun Sandiaga menyebut jadwalnya sangat padat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas Sandi diawali dengan Salat Subuh. Kemudian ia menyempatkan waktu berbincang dengan istrinya, Nur.
"Saya spend 45 menit quality time dengan Tante Nur. Biasanya habis salat kita ngobrol, harus dimulai dengan cup of coffe," kata Sandiaga.
Setelahnya, Sandiaga berolahraga pukul 08.00 WIB. Olahraga yang dilakukan Sandi setiap harinya berbeda-beda.
"Kalau Senin renang, kalau Selasa long run, terus hari Rabu lari dan berenang, kadang-kadang diselipin basket," ucap Sandi.
Hari Kamis ia beristirahat. Lalu Hari Jumat ia berolahraga sepeda. Sementara Sabtu dan Minggu ia kombinasikan antara berenang, sepeda, lari, dan basket.
Setelah berolahraga, ia akan mengikuti meeting secara virtual lewat aplikasi Zoom. "Jam 22.00 (baru istirahat)," sebut Sandi.
Selanjutnya, Sandi bercerita pengalamannya ketika remaja. Ia mengaku pernah menjadi cover boy di salah satu majalah nasional.
Kala itu, Sandi ditawari temannya untuk ikut photoshot. Usai sampai di studio foto, ia kaget ketika disuruh melepas pakaiannya dan memakai rompi. Ia dibayar Rp 75 ribu untuk sekali sesi foto.
"Gambar itu akan terus menghantuiku," kenang Sandi.
Lalu, ia membeberkan caranya mempelajari mata kuliah dengan cepat. Sandi menyebut dirinya akan membaca bab pelajaran sehari sebelum mata kuliah berlangsung.
"Jadi misalkan hari Senin belajar chapter 1, aku Hari Minggunya udah belajar chapter 1, terus aku juga udah bikin note-note kecil," tuturnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya
Sandi mengaku tak pernah sekali pun menjalani sistem kebut semalam. Artinya, ia tak pernah belajar di waktu yang mepet dengan hari ujian.
"Biasanya aku cicil. Jadi mungkin 3 minggu atau 2 minggu sebelum (hari) ujian," jelas Sandi.
Setelahnya ia bicara mengenai pengorbanannya ketika memutuskan terjun ke dunia politik. Menurutnya, hal yang paling dikorbankan adalah privasi.
Ia menyinggung masalah privasi anak-anaknya. Sandi menjelaskan anak-anaknya tak bisa bersikap bebas layaknya anak pada umumnya karena anak-anak Sandi sudah 'terlabeli' sebagai anak pejabat.
"Terutama buat Atheera dan Amyra yang remaja saat itu itu kan buat mereka saat itu (Pilpres 2019) in the spotlite," tutur Sandi.
Namun, karena pengorbanan privasi ini membuat keuntungan tersendiri bagi Sandi dan keluarganya.
"Inilah hikmah saya ada di dalam (dunia) politik, ternyata yang kita korbankan, privasi kita menjadi satu karunia karena ternyata diganti sama Tuhan yang maha kuasa sama Allah dengan kemampuan kita untuk mengubah masa depan orang-orang masyarakat ini," imbuh Sandi.
Terakhir, Sandi membicarakan 3 hal terbaik bagi dirinya selama tahun 2020. Pertama, anaknya, Atheera, mendapatkan pekerjaan pertama. Kemudian, ia bersyukur kedua orang tuanya diberikan kesehatan.
"Aku selesaikan sekolah di tahun 2020 ini," tuturnya.