Program Ngobrol Sore Semaunya (NSS) memasuki episode 17. Kali ini Putri Tanjung bicara dengan penyanyi Andien Aisyah. Keduanya berbicara soal perjalanan karir Andien Aisyah selama 20 tahun, meghadapi bullying, hingga pengaruh media sosial terhadap mental anak muda zaman sekarang.
NSS disiarkan dalam akun YouTube, CXO Media. Pada episode NSS 17, Kamis (17/12/2020), berjudul Andien Aisyah: Dampak Yang Berbahaya & Tidak Kita Sadari.
Awalnya Putri Tanjung menanyakan soal Andien yang sudah berkarya sebagai seorang penyanyi selama 20 tahun. Putri pun bertanya perbedaan berkarya di 20 tahun lalu dan saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mba kan Mba Andien sudah berkarya sudah lama banget, sudah 20 tahun, apa bedanya berkarya dan diri Mba Andien di 20 tahun yang lalu sama sekarang?" tanya Putri.
Kemudian Andien menjelaskan perbedaan berkarir pada 20 tahun lalu dimana dirinya masih rekaman bernyanyi menggunakan pita rekaman hingga saat ini sudah masuk digital. Selain itu, Andien juga bercerita soal proses perkembangan diri mulai dari SMP hingga sudah memiliki 2 anak dan tetap bernyanyi sampai saat ini.
"Aku mengawali karir cukup muda, waktu itu umur 14 tahun, jadi aku rasa kayaknya apa ya, cukup ada beberapa dunia ini shifting di dalam penglihatankan. Jadi waktu awal nih misalnya aku rekaman masih pakai pita dulu, bayangin nggak, masih pakai pita, kalau sekarang suara kan bisa digambar gitu, ini nggak bisa yaudah itu aja, output masih kaset, lalu kemudian berubah menjadi CD, dari CD berubah menjadi ya pokoknya banyak banget sampai sekarang sudah digitalized," kata Andien.
"Kalau dilihat dari sisi industri sudah banyak berubah termasuk aku-nya, kamu taulah anak umur 14 tahun waktu itu masih SMP, kemudian masuk fase berikutnya SMA, walaupun itu masih jadi penyanyi tapi aku sendiri alami fase-fase kehidupan yang mulai SMA. pertemenan gimana, sekolah gimana, kuliah bla-bla-bla sampai di sini lah aku punya 2 anak, dan tetap bernyanyi," sambungnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Selanjutnya Putri Tanjung menanyakan hal yang paling berubah di industri musik khususnya musik jazz dari 20 tahun lalu sampai sekarang. Andien menjawab saat dulu awal berkarir menjadi penyanyi karena keinginan menjadi penyanyi bukan untuk pekerjaan.
Andien juga mengaku dulu kerap mendapat bullyan dari 'senior-senior' di dunia industri musik saat dulu berkarir. Ia bercerita pada satu saat sempat menangis saat bernyanyi live di stasiun televisi karena dibully oleh penyanyi senior lainnya.
"Nggak jarang juga aku banyak nerima apa ya, bullyan dari senior senior, ya maksudnya jadi kayak dibilang 'alah lo kan nggak bisa nyanyi lo', digitui-gituin, jadi aku ngerasa jaman dulu lebih banyak berkubu dan senioritas banyak banget, bahkan disemprot di depan muka aku gitu, aku inget banget pernah nyanyi di salah satu stasiun TV, acara live saat sedang komersial brake, aku udah on stage terus dibully dari belakang, dikatain lah ya 'lo nggak bisa nyanyi tau nggak lo, lo tuh modal duit doang' gitu gitu lah, ya anak umur 14 tahun gimana sampai akhirnya aku nangis, cuma waktu itu guru ku bilang 'welcome to the industry', gitu," ucap Andien.
"Kalau sekarang sih jauh berbeda ya, sekarang aku liatnya semangat kolaborasi, jadi antara yang lebih dulu menyanyi dan sekarang baru-baru justru semua kolaboratif banget, itu perbedaannya dari dunia nyanyinya," sambungnya.
Selanjutnya Putri mengaku dirnya juga sempat mendapatkan bullyan ketika umum 15 tahun. Lalu Putri menanyakan value apa yang Andien terima dari orang tua agar bisa melewati masa-masa tersebut. Andien lantas menjawab dirinya selalu berpegang pada prinsip selalu berpijak di bumi apapun yang dilakukannya dan ibunya selalu menekankan agar dirinya menjalankan role semaksimal mungkin ketika menjadi penyanyi, pelajar, ataupun seorang anak di rumah.
Kemudian Putri menanyakan apakah Andien pernah alami trauma karena bullyan. Lalu Andien diminta menjelaskan bagaiman meng-handle hal tersebut.
"Pernah ada trauma nggak mba? How do you handle itu?," tanya Putri.
"Trauma, trauma, nggak bisa (handle) dalam arti gini salah satu hal orang liatnya 20 tahun wow, cuma aku rasa di awal-awal karir mentalnya berat banget, aku merasa banyak orang yang pathnya berkarirnya musik jadi penyanyi cafe, band cafe atau festival festival udah makan asam garam banyak, kalau aku jadi penyanyi dulu baru mengenyam itu semua, nah aku jadi takut untuk berbuat salah, dan itu kan menurut ku nggak sehat ya, karena anak umur segitu harusnya berbuat salah, badung, pokoknya harus direview terus, aku malah ngerasanya oke aku salah di depan ribuan jutaan manusia gimana, jadi nggak siap salah, itu jadi hambatan buat gue berkembang, serba takut," jawab Andien.
Kemudian Putri menanyakan seputar media sosial kepada Andien. Putri menyebut dampak negatif media sosial selain memberi dampak positif membantu orang lebih gampang berkarya. Andie menjawab banyak anak muda yang saat ini merasa harus mengejar egonya tanpa melihat diri sendiri.
"Ya efeknya sebenarnya banyak memancing ego sih, dalam arti kita seperti tidak hanya terdiri dari ego aja kan, kaya ada alam bawah sadar kita juga yang bermain di situ, akhirnya orang jadi lebih susah untuk melihat ke dalam, kenapa? karena yang dipancing egonya terus, i want to achieve more, i want to go faster faster faster, sehingga kayak ritme dunia tidak selalu secepat itu, selalu gitu kan, ya efeknya seperti yang Uti liat, banyak anak yang merasa more is better, ya gitu," jawab Andien.