Sejumlah wilayah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara disebut masih kesulitan air bersih. Direktur Utama PAM Jaya, Bambang Hernowo menjelaskan penyebabnya.
"Warga yang belum mendapat air bersih karena airnya sudah nggak ada, itu daerah (Jakarta) Barat, (Jakarta) Utara, Tegal alur, kemudian Penjaringan kemudian Kamal Muara, Kapuk," ujar Bambang acara diskusi daring 'Memenuhi Hak Atas Air Bersih', Rabu (23/12/2020).
Bambang mengatakan selama ini warga membeli air bersih dari penjual gerobak keliling. Karenanya, PAM Jaya membuat program prioritas untuk mengalirkan air bersih ke daerah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu yang menjadi prioritas kami untuk mengalirkan kepada warga yang tidak punya alternatif lain selain berasal gerobak dan sebagainya. Ini yang kita mau sampaikan ke teman-teman bahwa itu prioritas kami," ucapnya.
Lebih lanjut, Bambang menerangkan saat ini sudah 65 persen warga Jakarta yang menggunakan air pipa dari PAM Jaya. Sedangkan 35 persen warga lainnya masih menggunakan air tanah.
"Jadi kita punya katakanlah 10 sampai 11 juta penduduk warga Jakarta, maka saat ini kami baru mulai 65 persen, jadi 35 persennya itu belum terlayani," katanya.